65. TOXIC

1.6K 161 38
                                    

Would've gave it all for you, cared for youSo tell me where I went wrongHalsey - Eyes Closed

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Would've gave it all for you, cared for you
So tell me where I went wrong
Halsey - Eyes Closed

---------📒

For 20 fine minutes, hanya ada suara tangis Venus yang memenuhi ruangan, masih diam di tempat nya Adam menatap pantulan diri nya di cermin dengan amarah, kecewa, malu dan jijik.

Ia berjalan ke arah Walk-in-Closet dan mengambil satu kaos, tanpa mengucapkan apapun ia berjongkok di depan Venus, takut-takut ia memandang Adam, tak ada yang bersuara saat Adam dengan tangan yang sama yang telah mencekik nya itu memakaikan kaos ke tubuh nya.

Lama Adam menatap nya sebelum ia berucap "Gue..." ia menghela nafas dan mengalihkan tatapan nya dari Venus kepada dinding kaca di samping mereka, pemandangan yang dulu Venus anggap indah kini tak lebih nya pemandangan yang akan mengingatkan nya akan hari terburuk dalam hidup nya.

"Gue bakal ganti seragam lo" ucap Adam datar.

Venus mengangguk kaku "O-ok"

"Gue-" ia berhenti, tak yakin dengan ucapan nya sendiri.

Venus tak ingin memotong atau bertanya atau mengucapkan apapun, ia hanya berharap jika semua yang terjadi pada nya 20 menit yang lalu itu hanyalah mimpi dan seperti biasa ia akan terbangun di pagi hari, menikmati sarapan nya dan pergi ke sekolah untuk menuntut ilmu.

20 fucking minutes, lagi-lagi Adam dan Venus terjebak dalam ruang hening yang sama, bukan jenis hening yang awkward atau hening yang nyaman, jenis hening ini adalah jenis hening dimana semua orang yang ada di dalam ruangan itu sedang memikirkan 2 hal yang sama namun dengan cara yang berbeda.

Venus begitu ketakutan, ia bahkan tak peduli lagi jika seandainya Adam mengajak nya bicara dengan bahasa Romania sekalipun, ia akan berpura-pura mengerti lalu mengangguk, menuruti saja semua perkataan Adam asal ia tak lagi marah.

Adam mendesah "Gue ngga-" Ia menatap Venus serius "Apa hubungan lo sama si brengsek? Kenapa dia ngasih lo memori yang isi nya video porno? Apa lo sama dia-"

Venus dengan cepat menggeleng "Ngga tau"

"Ngga mungkin!" bentak Adam tanpa sadar, saat ia melihat Venus tersentak mundur, ia menyugar rambut nya frustasi "Ini salah lo! kalau lo bilang dari awal si Brengsek itu ngancam lo, gue bisa bantu lo, tapi apa lo malah milih di pihak dia, lo bantu dia? Bullshit! Dia itu brengsek, bantuan apa yang si brengsek itu butuhin?" ucap Adam "Fuck!"

Venus menatap Adam takut "A-aku cuma... dia cuma butuh hp nya, cuma itu, aku bantu dia karena... semua foto keluarga nya ada di hp itu dan kamu malah ngambil hp nya untuk taruhan, aku cuma kasihan sama dia"

Adam menatap nya sinis "Lo percaya? Lo itu naïve banget, dia itu setan mana mungkin punya keluarga"

Venus memilih diam, tidak tau harus menjawab apa, bohong atau tidak, bukan urusan Venus yang penting ia sudah menolong nya.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang