93. Friend

1.3K 138 39
                                    

I wanna fly, and never come down,And I live my life, and have friends around

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I wanna fly, and never come down,
And I live my life, and have friends around.
Coldplay - We Never Change

--------

"Venus, lo di panggil Kepala sekolah" ucap Fitri.

Venus yang baru saja akan menaruh tas nya di meja menoleh ke arah Fitri, ini masih terlalu pagi untuk datang ke ruang Kepala sekolah namun... pasti ada sesuatu yang urgent jika ia diminta datang sepagi ini bukan?

"Oh iya" Venus mengangguk.

Sebenarnya ia berniat mencari Lidya pagi ini, menanyakan alasan Lidya datang ke acara gosip itu.

Venus menaruh tas nya di bawah kursi dan ia mengernyit saat menyadari Lidya tak ada di kelas, kemana lagi bocah itu? Jangan bilang dia kembali lagi dengan Putra.

Pemikiran itu membuat nya bergidik, bagaimana awkward nya ia harus berteman dengan orang yang pacar nya adalah orang yang sangat ia benci.

Ia tak mengerti, sangat tak mengerti dengan perasaan cinta, entah itu cinta atau sekedar suka atau obsesi ataupun nafsu, hubungan Lidya dan Putra mengingatkan nya akan 2 manusia yang saat ini sama sekali tak ingin ia ingat nama nya.

Tapi, untuk Lidya ia yakin itu adalah cinta, cinta yang kelewat dalam hingga ia merasa Lidya sudah melewati batas bodoh, kelak saat Putra sudah bosan ia akan meninggalkan Lidya begitu saja dan Lidya tetap akan di tempat nya seperti orang bodoh.

Dengar? dia sudah seperti ahli cinta, fakta nya, ia sendiri tak tau apa itu cinta.

Venus mengetuk pintu ruang kepala sekolah dan saat ia mendengar suara Kepala sekolah menginjinkan nya untuk masuk, ia langsung membuka pintu kayu besar itu dengan hati-hati dan pelan.

Ia berpendapat jika ruang Kepala sekolah adalah ruangan paling menegangkan sekaligus nyaman yang ada di sekolah ini.

"Venus, duduk" Kepala sekolah nya mempersilahkan.

"Kamu sudah menyiapkan semua berkas kamu untuk kuliah?" tanya Pak kepala sekolah.

Venus mengangguk.

"Venus" Pak kepala sekolah mengucapkan nama nya dengan nada yang janggal dan Venus tiba-tiba di hantui rasa takut.

"Bapak tau kamu anak pintar dan nilai-nilai sekolah kamu juga bagus, itu juga menjadi salah satu alasan kenapa kamu bisa mendapat beasiswa di sekolah ini tetapi, ada sesuatu yang Bapak rasa harus Bapak konfirmasi langsung dari kamu" Pak kepala sekolah menyatukan tangan nya di atas meja, ekspresi nya serius.

"Apa kamu pernah curang saat mengikuti ulangan?"

Pertanyaan itu membuat Venus membisu. Bak di sambar petir di siang bolong ia kehilangan seluruh kata-kata nya dan satu-satu nya hal yang bisa ia pikirkan saat ini adalah escape.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang