68. First Love

1.8K 150 56
                                    

And your laugh like a sunshineFading into shadow of tearsLasse Lindh - Hush

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

And your laugh like a sunshine
Fading into shadow of tears
Lasse Lindh - Hush

------------🎋

"Adam, bangun Adam"

Suara itu menggema di kepala nya, ia berusaha membuka mata namun rasa pusing di kepala nya memaksa ia menutup mata nya rapat, ia terduduk sambil memegangi kepala.

"Fuck"

Melirik jam di nakas, ia segera berdiri untuk mandi, sekolah, fuck, ia harus sekolah, batin nya menggerutu.

Adam mengernyit saat melihat seragam nya sudah tergantung rapi di dekat lemari, ia tak pernah menyetrika baju apalagi seragam nya, ia bahkan lebih memilih untuk berkendara pulang saat subuh untuk mengganti seragam nya di rumah.

Bodo amat, pikir nya.

Ia memakai seragam nya, dengan handuk kecil ia membasuh rambut nya yang basah, mungkin ia akan melewatkan jam pertama untuk sarapan di kantin atau dia bi-

"Shit!" handuk di tangan Adam jatuh ke lantai begitu ia melihat sosok berambut panjang dengan dress putih selutut berdiri di dapur nya, ia berbalik saat mendengar suara kutukan Adam, tangan perempuan itu memegang pisau yang amat sangat panjang namun bukan itu yang membuat Adam semakin terkejut melainkan keberadaan gadis itu di Apartment nya sepagi ini!

"Good morning" sapa nya sambil tersenyum manis.

"Kamu- lo ngapain disini?" tanya Adam linglung.

"Kamu mabuk semalam" ucap nya, menaruh roti tawar di atas meja makan "Oh ya, kamu harus sarapan, aku buatin kamu susu dulu ya, aku mau buat susu hangat tapi di kulkas kamu cuma ada susu kotak, kayak nya kurang bagus kalau di hangatin, ya kan?"

Adam yang sejak tadi hanya diam mematung di kursi nya seperti orang yang baru saja melihat aksi pembunuhan sedikit tersentak saat gadis itu berjalan ke arah nya, senyum tak lepas dari wajah nya.

"Atau kamu mau aku beliin susu di bawah, kayak nya jam segini sudah buka" ia nampak berpikir, memiringkan kepala nya ke kiri "Kamu mau?" tanya nya.

Adam berdeham, ia mencoba melihat ke arah manapun selain gadis itu "Ngga usah"

"Kamu ngga suka sarapan nya? Mau aku ganti?"

Adam melirik perempuan itu sekilas lalu pada roti tawar nya, ia mengernyit melihat hiasan kekanakan di atas roti tawar nya, wajah tersenyum dengan bintik-bintik di kanan dan kiri nya yang di buat menggunakan selai coklat, buruk sekali.

"Ngga papa, ak- gue bisa makan ini" ucap Adam bijak.

Gadis itu duduk di samping nya, memandangi nya seolah ia adalah lukisan Monalisa.

"Ka- lo ngga makan?" tanya nya, ia sedikit risih di pandangi seperti itu saat ia sedang makan.

Ia menggeleng "Aku sudah sarapan, enak?" tanya nya.

PALE BLUE DOT ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang