Love Mystery [BTS]

Eps 32

✿Welcome my loyal reader🤗
•
•
•
•
✿Happy reading guys (｡◕‿◕｡)

✿ ✿ L I ｡◕‿◕｡ L Y ✿ ✿

Kini mereka berada disebuah cafe yang terdekat disekitar pelabuhan.

"Lelah, kita istirahat disini dulu" Ujar Namjoon sebagai leader, yang lain hanya menurut dan duduk disatu meja.

"Yeori, kita pulang kerumah" Mendengar ucapan Yoongi, Yeori yang asik meminum Americano terbatuk dan menatap kakaknya marah.

"Appa sudah pindahkan semua barangmu dari apartemen itu" Sambung Yoongi.

Yeori memukul meja dan membuat minumannya tumpah mengenai tangannya dan tak peduli tangannya melepuh, lalu Yeori pindah duduk disamping Lily.

Mereka yang kaget karna Yeori memukul meja hanya bisa diam.

"Sabar ya" Ujar Lily sambil mengusap punggung sahabatnya.

Satu jam mereka duduk di cafe dan pada akhirnya memutuskan untuk pulang.

"Kajja kita pulang" Ajak Namjoon dan hanya dijawab anggukkan dari yang lain.

"Aku ikut denganmu Joon" Pinta Seokjin langsung menarik tangan Namjoon lalu pergi dari cafe itu tanpa pamit.

"Lily ayo pulang, tadi eomma menelfonku" Ajak Jimin.

Lily tak menjawab perkataan kakaknya tapi melirik kekasihnya dengan tatapan sendu.

"Ayo kook, kau ikut kami" Ajak Jimin ketika melihat tatapan sendu adiknya.

"Wae?" Tanya Jungkook kaget.

"Eomma ingin bertemu denganmu, ayo cepat" Sambung Jimin menarik tangan Lily.

"Hyungdeul, Yeori, Kami pamit dulu" Pamit Jungkook mendapat anggukan dari mereka.

"Apa tidak ada yang kembali ke dorm?" Tanya Hoseok

"Dorm kita terbengkalai saat liburan" Saut Taehyung.

"Kalian tidak pulang?" Tanya Yoongi.

"Aku akan ke apartemen setelah cappucino ini habis" Balas Hoseok.

"Aku menunggu eomma menjemputku" Saut Taehyung.

"Baiklah, kami pulang, Ayo Yeori" Yoongi menarik tangan adiknya, sedangkan Yeori pasrah, melirik Taehyung singkat dan menundukan kepalanya.

Rumah Keluarga Park

"KAMI PULANG" Teriak Lily

Nyonya Park yang sedang asik nonton tv menoleh dan beranjak memeluk putri kecilnya (bagi ortu mah anak selalu kecil).

Jimin langsung masuk mengabaikan ibunya yang sudah merentangkan tangan, berharap pangeran kecilnya memeluknya tapi malah diabaikan.