6. Sakit

2K 213 3
                                    

Iqbaal menghampiri Megan yang duduk sendirian di cafetaria, tidak biasanya Megan sendiri kemana temannya itu?

"(Namakamu) nggak masuk hari ini?" Iqbaal bertanya menatap Megan.

"Dia sakit" Balas Megan singkat tanpa melirik kearah Iqbaal.

"Sakit apa?"

Megam kini menatap Iqbaal dengan wajah datarnya.

"Mana gue tahu, sampe skarang gue tanya sakit apa ke dia belum dibalas. Dia cuma kirim pesan pagi tadi dan baru gue baca enam menit kemudian"

"Ya biasa aja ngomongnya ngegas banget bu"

"Gue kesel tahu, dia nggak masuk. Gue jadi sendirian"

"Ada Brandon yang temenin" goda Iqbaal kemudian pergi sebelum Megan memberinya hadiah.

"Dasar Artis!" Megan dengan gelengan kepalanya.

***
Suara bersin menggema dikamar (Namakamu) kini dirinya sedang meratapi nasibnya yang jatuh sakit ini, sudah daritadi malam ia mulai demam dan flu berat. Tisu berserakan dimana-mana dan disinilah (Namakamu) yang menyelimuti dirinya sendiri dengan selimut tebal dan bodohnya masih memakai pendingin ruangan yang pasti membuatnya akan tambah sakit.

 Tisu berserakan dimana-mana dan disinilah (Namakamu) yang menyelimuti dirinya sendiri dengan selimut tebal dan bodohnya masih memakai pendingin ruangan yang pasti membuatnya akan tambah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak lama dering ponselnya berbunyi siapa lagi kalau bukan Megan yang menelfon, (Namakamu) langsung menjawabnya cepat.

"Astagaa, lo kemana aja hah? Gue tanya sakit apa nggak dibales."

"Brisik ,gue udah sakit kepala kayak gini denger suara lo makin sakit"

"Gue melow nggak ada lo, gue ke apart nanti yah abis selesai mata kuliah"

"Ya bagus deh, supaya lo bisa urus gue sementara"

(Namakamu) kembali bersin disela-sela menelfon, ia segera mengambil tisu untuk mencegah ingusnya.

"Get well soon baby, Iqbaal nyariin loh!"

"Kenapa dia cari gue? Ada apaan?"

"Mungkin dia khawatir karna lo nggak masuk. Mungkin dia tambah khawatir pas denger lo sakit, bisa aja dia beliin lo buah atau obat"

"Ngomongnya jangan terlalu berlebihan. Gue tampol lo nanti"

"Yaudah, gue nanti bakal ke apartemen lo. Bye!"

(Namakamu) kembali dengan tisu yang terus menemani flunya ini. Ia tidak tahu harus berbuat apa, ingin membeli obat tapi dirinya tidak bisa menahan rasa sakit. (Namakamu) segera mengirim pesan pada Megan agar membelinya obat sebelum sahabatnya itu sudah sampai duluan.

(Namakamu) keluar dari kamarnya untuk minum segelas air hangat, tidak lama suara ketukan pintu membuat (Namakamu) langsung melihat kearah pintu apartemennya. Ia tidak perlu menunggu lama, (Namakamu) langsung melangkah kearah pintu dengan segelas air hangat yang masih ia pegang dan sesekali meneguknya.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang