17. Mawar

1.9K 191 11
                                    

Cahaya matahari pagi menyambut (Namakamu) disaat tirai jendela kamarnya dibuka oleh ibunya yang datang untuk membangunkan anaknya ini. Wanita paruh baya itu mendekat pada anaknya lalu memberikan kecupan pagi untuknya yang pada akhirnya membuat (Namakamu) sedikit menggeliat.

"Bangun nak, udah pagi" Sambut sang ibu yang mengusap rambut (Namakamu).

Bukannya menjawab (Namakamu) berbalik membelakangi ibunya, ia tampak lelah dan masih mengantuk karena kemarin saat ia pulang dirinya langsung pergi ke rumah Iqbaal dan jalan-jalan dengan pacarnya itu, bisa dibilang tidak ada waktu istirahat yang cukup untuknya.

Ibu (Namakamu) mengerti dengan kondisi anaknya yang tampak masih lelah itu, mau tidak mau ia membiarkan (Namakamu) untuk tidur sejenak agar istrahatnya sudah terbilang cukup.

Diruang tamu Ibu (Namakamu) kembali tersenyum kearah laki-laki yang tengah duduk menunggu disana.

"(Namakamu) masih tidur. Kayaknya waktu istirahatnya belum cukup, tante nggak bisa bangunin dia dengan paksaan takut kalau waktu istirahatnya terganggu" Jelas sang ibu ada laki-laki bernama Iqbaal itu.

"Memangnya, mau kemana sampai-sampai kesini buat jemput (Namakamu)? Apa kalian temenan?" Lanjut ibu gadis ini penasaran.

"Saya pacarnya tante, maaf karena belum kasih tahu. Iqbaal pikir (Namakamu) udah kasih tahu tentang hubungan kita berdua"

"Ooh pacarnya toh! Kenapa nggak bilang daritadi, mending kamu coba bangunin dia siapa tahu dia bangun. Tante memang nggak berani kalau bangunin dia disaat dia lagi capek, mungkin kalau kamu yang bangunin capeknya jadi hilang" Ucap Ibu (Namakamu) diakhiri tawa kecil.

"Ah tante bisa aja" Iqbaal hanya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu.

"Kamarnya disana"

Iqbaal mengangguk pelan kemudian permisi pada ibu (Namakamu) untuk pergi ke kamar gadis itu. Pintu kamar (Namakamu) langsung terbuka dan Iqbaal melangkahkan kakinya perlahan masuk kedalam, sudah tampak sangat jelas bahwa gadis kesayangannya itu memang masih pulas dialam mimpi.
Iqbaal mendekat dan duduk ditepi kasur (Namakamu) dimana ia bisa melihat wajah polos (Namakamu) yang sedang tidur itu.

Tangan Iqbaal terulur mengusap rambut (Namakamu) dengan begitu lembut, senyumannya tak pernah lepas menatap (Namakamu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan Iqbaal terulur mengusap rambut (Namakamu) dengan begitu lembut, senyumannya tak pernah lepas menatap (Namakamu).
Tak lama (Namakamu) menggeliat sedikit risih dengan tangan yang masih mengusap rambutnya itu, masih dengan mata tertutup (Namakamu) menghentikan tangan yang mengusap rambutnya lalu menjauhkan tangan itu.

"Aku masih capek ma, jangan ganggu dulu" Ujar (Namakamu) dengan suara lesu.

Iqbaal terkekeh mendengarnya sebuah protes kecil membuatnya gemas.
(Namakamu) kembali risih dengan tangan yang kini menggenggam tangannya, gadis itupun perlahan membuka kedua matanya dan saat itu pula ia disambut dengan senyuman lebarnya Iqbaal.

"Ih kamu nakal banget sih!" Protes (Namakamu) lalu membelakangi Iqbaal.

"Eh bangun! Udah jam segini masih tidur aja, katanya mau temenin aku dilokasi syuting. Mana?" Iqbaal hanya menatap punggung (Namakamu) saja.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang