56.

1.3K 147 5
                                    

****(Namakamu) point of view****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
*
(Namakamu) point of view
*
*
*
*

***
Disiang hari aku terbangun dari tidur siangku, pandangan ku beralih pada suami ku yang sedang tertidur ini. Iqbaal terlihat lelah dengan kegiatannya kemarin-kemarin, ditambah tadi pagi ia pergi dengan urusannya entah apa itu. Sekarang disinilah suami tercinta yang masih menikmati tidur siangnya.

Aku merasakan tubuhku yang mulai tidak enak, entah apa ini tapi rasanya aku merasa mual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku merasakan tubuhku yang mulai tidak enak, entah apa ini tapi rasanya aku merasa mual. Segeralah aku ke kamar mandi meninggalkan Iqbaal, aku terus mual beberapa kali bukan hanya itu aku merasa pusing dan sakit kepala. Padahal kemarin baik-baik saja kenapa hari ini terasa melelahkan?

"Sayang.."

Suara itu terdengar dibalik pintu, tentunya itu suara Iqbaal yang memanggilku. Aku seolah tidak bisa untuk berucap lebih banyak lagi, aku kembali mual dan membuat Iqbaal yang diluar merasa khawatir dengan kondisi fisiku.
Pintu kamar mandi dibuka Iqbaal dan laki-laki itu melihat ku yang sedang duduk seperti sudah tak berdaya.

"Kamu kenapa!?"

Bisa ku lihat wajah khawatir Iqbaal sekarang. Aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba tidak enak badan seperti ini, apa aku akan jatuh sakit?

"Nggak tahu yang, aku mual-mual terus. Kepala aku juga sakit dan pusing" Jawab ku seadanya.

"Yaudah kamu istrahat dulu"

Iqbaal membantu diriku untuk bangkit berdiri, dia membawa ku kembali ke kasur dan membaringkan ku disana.

"Aku ambil air hangat dulu"

Aku hanya mengangguk membiarkan Iqbaal yang sudah pergi dari kamar. Aku merasa lemas, ku rasa sekarang aku jatuh sakit.
Tak lama Iqbaal datang membawa segelas air hangat dan mendekati ku, aku bangun menyandarkan tubuh ku dikepala kasur, menerima gelas itu dan segera meneguknya. Setelah itu Iqbaal meletakkan gelas tersebut dinakas tepat disamping kasur.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang