19. Berharap

1.7K 174 3
                                    

(Namakamu) berpamitan pada Ibunya untuk pergi ke mall karena ada yang harus ia beli. Selama diperjalanan (Namakamu) mendengerkan alunan lagu milik idola luar negeri yaitu Halsey- Without Me, ia juga sesekali menyanyikan lirik lagu tersebut dengan santai menuju mall.

Sesaat kemudian, ia sampai diarea mall dan langsung masuk melangkah kelantai tiga dimana tempat buku yang selalu menjadi langganannya. (Namakamu) ingin mencari sebuah novel baru yang belum pernah ia baca, dirinya juga sesekali memantau ponsel berharap ada panggilan ataupun chat dari Iqbaal.

Sudah kesekian kalinya (Namakamu) terus menelfon Iqbaal tapi tetap saja tidak terjawab.

"Padahal hp-nya aktif, kenapa nggak dijawab?" (Namakamu) mulai sebal.

Setelah membeli buku (Namakamu) berniat langsung pulang saja karena tujuannya kesini hanya membeli novel bukan yang lain, ia juga tidak mau berlama-lama diarea seperti ini terkecuali ia bersama Megan. Jika sendirian (Namakamu) memilih pulang daripada harus berlama-lama.

(Namakamu) menghentikan langkahnya perlahan dimana tempat ia berdiri sekarang secara kebetulan ia melihat Iqbaal bersama seseorang entah siapa itu, awalnya ia ingin menemui Iqbaal namun niatnya ia urungkan kembali ketika laki-laki itu sudah pergi bersama perempuan yang masih belum ia kenal.

Langkah demi langkah (Namakamu) mengikuti mereka berdua tapi lagi-lagi terhenti dan ia harus bersembunyi sebentar karena fans Iqbaal datang menghampiri pacarnya itu biar bagaimanapun pacarnya adalah seorang aktor/artis terkenal ia juga tidak mau sampai ketahuan. (Namakamu) melirik Iqbaal yang tengah sibuk melayani fansnya yang lebih mengejutkan lagi pacarnya itu bersama orang yang baru saja ia kenal dengan baik, Mawar.

"Mereka ngapain jalan berdua?" Umpat (Namakamu) menatap sebal.

Ia kesal pada Iqbaal sekarang. Bagaimana tidak ia sudah menelfon laki-laki itu entah sudah berapa kali tetap tidak ada jawaban sedikitpun seakan sangat sudah untuk bertemu, padahal niatnya menelfon Iqbaal untuk meminta maaf karena sudah mengabaikan telfonnya tapi sekarang?

(Namakamu) kembali melangkah mendekati mereka berdua yang sudah selesai melayani fans mereka yang sempat bertemu.

"Pantesan di telfon nggak dijawab, padahal lagi sama yang lain"

Suara itu berhasil membuat Iqbaal bahkan Mawar berbalik badan sehingga berhadapan dengan (Namakamu).

"(Namakamu)...." Iqbaal merasa syok dengan kedatangan (Namakamu) yang sudah menatapnya tajam.

"Hei, lo salah paham tentang ini" Mawar menyahut.

"Kamu kenapa bisa sampai disini? Kenapa nggak kasih kabar?" Kini Iqbaal mendekati (Namakamu).

(Namakamu) menatap Iqbaal dengan raut wajah yang tak suka itu, jika ditanya ia cemburu tentu saja cemburu.

"Kalau aku kasih kabar ke kamu soal aku ada disini, berarti kamu nyembunyiin Mawar dari aku-kan?"

"bukan gitu aku kaget loh! kamu salah paham (Namakamu), Mawar minta tolong ke aku buat temenin dia beliin kado ultah sepupunya. Jadi aku nggak bisa nolak karena aku nggak enak sama dia"

"Iqbaal bener. dia temenin gue buat cariin kado habis itu karena haus kita berdua minum dulu tadi" Timpal Mawar menyetujui ucapan Iqbaal.

"Baal kamu tahu nggak, daritadi aku telfon kamu nggak tahu udah berapa kali tapi nggak dijawab sama kamu! Kesel tahu nggak" Kini (Namakamu) beralih pada Iqbaal tak perduli ada Mawar disana.

"Masa sih?! aku nggak tahu kamu telfon daritadi"

"Makanya lihat dulu" (Namakamu) menahan amarahnya.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang