60.

1.3K 149 11
                                    

***(Namakamu) point of view***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*
(Namakamu) point of view
*
*
*

***
Aku hanya diam saat beberapa perawat sudah membawa ku ke ruang khusus, aku begitu gugup sekarang. Tapi untungnya Iqbaal ada disamping ku untuk menemani ku disaat proses bersalin, keluarga ku dan dia juga sudah berkumpul diluar menunggu aku yang akan berjuang.
Bisa ku lihat para perawat mulai menyiapkan segala sesuatunya dan tentu saja aku juga harus siap.

"Kamu pasti bisa" Ucap Iqbaal yang menatap kearah ku.

Aku hanya bisa senyum padanya, ya aku pasti bisa demi anak ku. Jagoan kecil ku, aku sangat tidak sabar walaupun aku tahu ini akan sakit. Teringat saat ibu ku melahirkan ku, aku merasa berdosa karna pernah melakukan kesalahan jauh sebelum aku menjadi orang yang lebih baik saat ini. Kini aku yang akan merasakannya bagaimana perjuangan seorang ibu untuk anaknya yang akan melihat dunia baru.

Setelah aku berusaha keras, akhirnya aku bisa bernafas lega karena suara tangisan itu terdengar juga. Aku melihat Iqbaal dengan mataku yang sayup ini, ku rasa Iqbaal mengecup kening ku. Aku juga dengar dia berterimakasih kepada Maha Kuasa dan juga berterimakasih padaku karena sudah berusaha berjuang. Aku menangis terharu saat anakku kini ada digendongan ku.

"Welcome to the world, baby" Ucap ku sedikit gemetar.

Setelah melewati proses yang begitu panjang, aku akhirnya bisa merasakan yang namanya istirahat. Ya, aku masih dirumah sakit setelah kemarin melewati proses yang membuat ku berdebar dan juga karena dokter yang menyuruhku tetap tinggal sementara, senyuman ku tak pernah berhenti melihat Iqbaal yang menatap jagoan kecilnya. Kemarin keluargaku maupun keluarga Iqbaal juga sudah melihat anakku, ah anakku benar-benar mirip dengan ayahnya.

Nama jagoan kecil kami adalah Difa Raihan Dhiafakhri Ramadhan, ia akan menjadi anak yang tampan, pintar, baik hati sama seperti ayahnya.

Namanya di ubah lagi gengs, hehe. Kepanjangan nggak sih? Tapi gue ngerasa nyambung :v

"Difa sayang"

Aku tersenyum mendengar ucapan Iqbaal yang memanggil Difa dengan manja. Iqbaal mendekat kearahku lalu memindahkan Difa kepelukanku tentu saja aku menerimanya.
Ku rasakan usapan lembut dirambutku, Iqbaal tampak tak bisa menahan rasa senangnya.

"Makasih, makasih kamu udah berjuang demi Difa. Aku juga minta maaf karna selama kamu hamil, kadang-kadang aku tinggalin kamu karna pekerjaan aku" Iqbaal menatapku penuh.

"Ya nggakpapa Baal, aku ngerti dengan urusan kamu. Lagian kamu kerja demi aku dan Difa, kamu nggak perlu minta maaf." Balasku.

***

*Author Point Of View*

Megan baru saja keluar dari mobilnya saat ini ia akan berkunjung ke rumah sakit dimana (Namakamu) yang masih dirawat disana, ia tersenyum merekah sambil berjalan masuk kedalam.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang