39.

1.1K 137 6
                                    

Iqbaal berjalan pelan masuk kedalam bandara, hari ini ia akan pulang ke Jakarta menemui keluarganya ditempat dimana ia tinggal. Semenjak (Namakamu) pergi dua hari yang lalu, ia merasa sangat sepi.

Entah kapan mereka akan bertemu, tapi Iqbaal yakin ia bisa bertemu dengan (Namakamu) hanya menunggu waktu saja.

"Mari bertemu lagi"

Iqbaal mengirim pesan itu pada (Namakamu) yang sudah tinggal di Hawaii. Ia sangat berharap bisa bertemu dengan gadis itu walaupun sebentar saja.

***
(Namakamu) menghela napas pelan ia menatap birunya laut dengan angin sepoi-sepoi yang membuat rambut beterbangan. Saat ini (Namakamu) berjalan santai di tepi pantai, ia sesekali menatap langkahnya yang entah mau kemana.

Ini sangat berbeda, benar-benar berbeda. Suasana yang sangat berbeda, sejak ia pindah ke Hawaii ia merasa sangat kesepian.
Walaupun ada ibunya dan ayahnya tapi tetap saja tidak ada teman sebaya dengannya.

Sebuah bola menghampiri kaki (Namakamu), ia menatap bola tersebut kemudian mengambilnya melihat sekelilingnya untuk mencari tempat dimana bola ini berada sebelumnya.

"sorry, can I return the ball?"

Ucap laki-laki berparas tampan yang kini menghampiri (Namakamu).

"Sure"

Jawab (Namakamu) sembari mengembalikan bola tersebut.

"Thank'you" Ucapnya lagi kemudian pergi.

(Namakamu) hanya mengangguk lalu melanjutkan kembali langkahnya membasahi kedua kakinya di bibir laut.
Gadis itu teringat pada Iqbaal, bagaimana kabar laki-laki itu? Apa dia baik-baik saja? Apa sudah ada kekasih? Apa kekasihnya itu lebih baik darinya? Ia tak tahu.

***
Setelah menghabiskan waktu didalam pesawat, akhirnya Iqbaal sampai di tempat tinggalnya. Ia juga disambut hangat oleh keluarganya dan juga beberapa teman yang bertamu di rumahnya.

Iqbaal pulang karena kakak perempuannya akan segera menikah maka dari itu ia harus pulang dan ikut dalam acara tersebut.

"Gimana dengan (Namakamu)? Dia baik-baik aja?" Tanya Bunda Iqbaal pada anak laki-lakinya ini.

Mendengar nama itu, Iqbaal langsung menatap ibunya. Benar, ia belum mengatakan pada ibunya.

"Kita udah putus bun" Jawab Iqbaal terus terang.

"Kenapa? Apa kalian berantem?" Bunda Iqbaal kaget mendengar jawaban anaknya ini.

Ibu Iqbaal sudah merasa nyaman dengan gadis pilihan Iqbaal. Bagi ibu Iqbaal (Namakamu) adalah gadis yang sangat baik, cantik, dan juga penuh dengan kasih sayangnya kepada orang-orang sekitarnya.

"Udah lama kita putus, aku aja nggak kasih tahu soal ini ke bunda. Mungkin kita udah nggak cocok lagi" Balas Iqbaal diakhiri berbohong.

"Duduk dulu sini"

Iqbaal menghela napas pelan lalu menghampiri ibunya yang sudah duduk. Kini ia juga ikut duduk disamping ibunya ini.

"Semua masalah nggak bisa harus diakhiri dengan perpisahan sayang" Ucap Bunda mengelus lembut pundak Iqbaal.

"Kita baik-baik aja. Nggak ada masalah" Bohong Iqbaal lagi.

"Kalau nggak ada masalah, nggak mungkin kalian putus. Jangan bohong sama bunda, pasti ada masalah jadi kalian memilih buat putus. Bunda tahu hubungan pacaran itu kayak gimana" Lanjut Bunda.

"Udah terlambat, (Namakamu) udah pindah ke Hawaii bun. Aku cuma tahu dia pindah kesana karna permintaan ayahnya, ibunya juga ikut walaupun mereka udah cerai"

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang