Iqbaal terbangun dari tidurnya, ia melihat sekelilingnya lalu beralih pada jam dinding. Ah ia telat sekarang, Iqbaal kini bangkit dari kasurnya menuju kamar mandi.
Didalam sana, Iqbaal menatap wajahnya yang tidak bersemangat sama sekali.Hari-harinya sudah berbeda sekarang. Tidak ada sapaan selamat pagi ataupun perhatian kecil dari (Namakamu) lagi, walaupun hanya bertetangga percayalah gadis itu tidak menggubrisnya sama sekali.
Apa yang harus ia lakukan? Minta maaf padanya? Ya mungkin ia memang harus melakukan itu. Tapi bagaimana bisa jika (Namakamu) terus menghindar?"I miss you" Gumam Iqbaal.
Setelah membersihkan dirinya, kini Iqbaal sudah berada di dapur untuk mengisi perutnya walaupun hanya roti. Ia tidak masuk kuliah karena terlambat seakan tidak perduli dengan hal itu. Sambil menyantap roti, jemari Iqbaal tengah mengscroll beranda Instagram untuk melihat beberapa postingan teman-temannya. Iqbaal mampir ke akun (Namakamu) ia hanya penasaran, itu saja.
Iqbaal tersenyum miris melihat senyuman gadis itu, ia menyembunyikan kesedihannya dengan senyum itu. Penampilannya juga sudah berbeda, rambut yang sudah dipotong pendek sebahu.
"Gimana caranya supaya bisa senyum kayak gitu? Kamu lemah, seharusnya jangan tahan kalau kamu capek." Ucap Iqbaal yang masih memandangi foto (Namakamu).
"I miss you" Lanjutnya lagi.
***
"(Namakamu) sayang, gue tidur di apartemen lo yah malam ini. Males gue tidur sendirian terus" Ujar Megan sambil membuka pintu mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictionAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...