58

1.1K 153 8
                                    

Hari ini Iqbaal tidak bisa menemani (Namakamu) dirumah karena jadwal panggungnya yang sudah dimulai hari ini, sekarang dirinya berada dibelakang panggung menunggu acara dimulai. sudah banyak penggemar yang datang untuk melihat penampilan mereka.

"Minum dulu sebelum perform" Ujar Zidny memberikan mineral pada Iqbaal.

"Thank'you" Balas Iqbaal menerimanya.

Zidny mengangguk pelan dan duduk disamping laki-laki ini. Ia terdiam sejanak tanpa menoleh Iqbaal.

"Usia kandungan (Namakamu) udah berapa bulan?" Tanya Zidny kini menoleh.

"Tiga bulan" Jawab Iqbaal yang juga menoleh Zidny.

"Semoga bayinya sehat yah" Tutur Zidny tersenyum.

***
(Namakamu) tersenyum ketika melihat vidio atau foto Iqbaal yang tengah perform hari ini, banyak penggemar yang datang untuk melihat penampilan mereka dan juga mendukung mereka, sembari melihat beberapa vidio tangan yangsatunya lagi mengelus lembut perutnya yang membuncit ini. ah ia jadi tidak sabar melihat malaikat kecilnya nanti.

"Kamu yang sehat yah, mama nggak sabar dengan kehadiran kamu dikeluarga kecil ini, mama bakal usaha untuk jagain kamu selama kamu ada didalem sini" Gumam (Namakmau) tersenyum kearah perutnya ini.

Suara ketukan pintu terdengar, (Namakamu) beranjak dari sofa menuju pintu depan. Setelah pintu itu benar-benar terbuka, (Namakamu) mendapati boneka beruang yang terletak di lantai, ia melihat sekeliling teras tapi tidak ada orang disana.
(Namakamu) meraih boneka tersebut menatap boneka itu, secarik kertas juga ikut menemani boneka ini.

Kertas yang dilipat segera dibuka, (Namakamu) membaca beberapa kalimat yang ada di kertas tersebut.

"Don't worry, I won't pull your act. I'm a man who admires you, this doll is a gift for you, my dear."

(Namakamu) bertaut alis dan kembali melihat sekelilingnya tidak ada siapapun.

"Ini siapa sih sebenarnya?" Gumam (Namakamu) penuh tanda tanya.

(Namakamu) membawa masuk boneka itu dengan tatapan aneh, pikirannya penuh dengan tanya siapa yang mengirimnya. Akhir-akhir ini selalu saja ada yang mengirim tanpa nama, apa ini bukan termasuk terror? (Namakamu) sangat terganggu dengan hal seperti ini.
Jika ia bicarakan hal ini bersama Iqbaal, laki-laki itu selalu saja menganggap sebuah candaan dan tidak perlu di pusingkan. Tapi tetap saja menurutnya ini sangat menganggu.

"Twinkle twinkle little star, 
How I wonder what you are, 
Up above the world so high,
Like a diamond in the sky,
Star light, 
Star bright,
The first star I see tonight, 
I wish I may, I wish I might, 
Have the wish I wish tonight"

(Namakamu) terkejut dengan alunan lagu yang tiba-tiba ini, dari mana asal lagu itu. Ia bahkan tidak melakukan apa-apa hanya boneka yang ia pegang entah siapa pengirimnya.

"Siapa itu!?" Ujar (Namakamu) sedikit gemetar.

Hening, tidak ada lagi lagu yang terdengar atau suara aneh. (Namakamu) segera mengambil ponselnya untuk menelfon Megan, ah tidak ia butuh Iqbaal. Tapi ia tidak mungkin menganggu kerjaan Iqbaal sekarang, (Namakamu) langsung menelfon Megan dibanding suaminya sendiri karena tidak ingin menganggu pekerjaannya.

Sembari menunggu (Namakamu) sesekali memandangi boneka beruang itu yang ia letakkan di sebrang sofa. Ia menjauhi boneka itu entahlah rasanya membuatnya tidak nyaman ditambah dengan secarik kertas tadi yang pada akhirnya ia buang.
Tak lama Megan datang dan langsung menghampiri (Namakamu) yang tampak tak tenang disofa.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang