Hari ini (Namakamu) akan menemani Iqbaal untuk acara ulangtahun. Ia tak tahu teman yang mana yang akan Iqbaal perkenalkan untuknya, tapi ia harap semoga bisa menjadi kawan baik.
"Yuk!" Ujar Iqbaal saat sudah sampai dirumah temannya.
(Namakamu) mengangguk dan berjalan beriringan dengan Iqbaal, sepanjang mereka melangkah Iqbaal selalu menggenggam tangan (Namakamu) dengan penuh cinta. Sesekali juga melirik (Namakamu) yang tampak cantik.
Sampai didalam ruangan, perempuan cantik yang seumuran dengan Iqbaal datang menghampiri laki-laki ini dan juga (Namakamu).
Ia tahu siapa perempuan yang berdiri disamping Iqbaal, tersenyum ramah ia menyapa (Namakamu) dan Iqbaal."Hallo" Sapanya.
(Namakamu) tersenyum tipis membalas sapaan perempuan ini, sepertinya ia akan berteman dengan para kalangan artis papan atas sekarang.
"Hei, happy birthday yah!" Ujar Iqbaal pada temannya ini.
"Thank'you. Hadiahnya?" Balasnya sembari meminta.
"Ah, hadiahnya lupa didalam mobil" Ucap Iqbaal.
"Ambil gih, gue nggak mau tahu. Gue mau hadiah dari lo oke?" Balasnya.
"Yang, kamu tunggu disini yah. Aku ambil hadiah dulu dimobil" Sahut Iqbaal pada (Namakamu).
(Namakamu) hanya mengangguk membiarkan Iqbaal yang kini berjalan ke pintu keluar menuju mobil.
"Ternyata kamu cantik juga" Puji perempuan ini yang memuji (Namakamu).
"Ah... Kamu lebih cantik."
"Tentu" Ucapnya.
Amanda Rawles, dia sangat cantik jika dilihat langsung. (Namakamu) bahkan tak bisa berbohong kalau pada kenyataannya Amanda memang sangat cantik.
"Sambil nunggu Iqbaal datang, gimana kita keliling halaman rumah? Nggak usah malu-malu, santai aja" Ucap Amanda ramah."Nggak perlu, aku bisa tunggu Iqbaal disini"
"Kamu nolak ajakan aku? Aku disini tuan rumah loh, masa tuan rumah biarin tamunya diam gini kayak patung? Santai aja, Iqbaal pasti balik" Balas Amanda.
(Namakamu) mengikuti saja, Amanda mengiringinya kearah kolam berenang tak hanya mereka berdua disana namun banyak teman-teman Amanda bahkan aktris yang (Namakamu) kenal juga ada disana.
"Udah berapa lama pacaran dengan Iqbaal?" Amanda mengajukan pertanyaan menoleh pada (Namakamu) dengan memegang segelas minuman.
"Ee... Aku lupa. Tapi itu udah lama, sejak kuliah" Jawab (Namakamu) sedikit canggung.
"Udah lama juga yah ternyata." Amanda mengangguk pelan.
"Iya, sorry kalau--"
"Nggakpapa. Aku cuma penasaran, berarti kamu udah siap disakitin dong?" Potong Amanda cepat menatap (Namakamu).
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictionAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...