Iqbaal menoleh pada (Namakamu) yang baru bangun, ia tersenyum saat gadis itu sudah duduk berhadapan dengannya dimeja makan. Iqbaal menghentikan aktivitas (Namakamu) yang hendak mengambil roti panggang yang menjadi sarapan mereka pagi ini, (Namakamu) menatap tanya pada Iqbaal.
"Aku mau sarapan Baal, memangnya cuma kamu aja yang sarapan" Sahut (Namakamu) menepis tangan Iqbaal tapi tetap saja terhenti karena Iqbaal yang menghalanginya lagi untuk mengambil roti.
"Kamu udah cuci tangan belum? udah cuci muka belum?" Balas Iqbaal melihat muka bantal (Namakamu).
Bukannya menjawab (Namakamu) menepis lagi tangan Iqbaal dan mengambil roti panggang tersebut kemudian dilahapnya. Iqbaal menggelengkan kepala heran menatap pacarnya ini. Iqbaal terus melihat gerak-gerak (Namakamu) yang kini sudah meneguk susu hangat yang dibuat Iqbaal.
"Aku udah cuci muka, udah cuci tangan, sikat gigi juga udah"
"Daritadi nggak di jawab-jawab" Kesal Iqbaal menatap.
"ih orang gue mau makan juga malah ditanyain" (Namakamu) membalasnya dengan juluran lidahnya.
"Hari ini mau kemana?" Iqbaal mengganti topik obrolan.
"Lagi nggak mau keluar, oh yah gimana semalam? unit aku nggak berantakan-kan?" Jawab (Namakamu) menatap Iqbaal.
"Aku belum ketemu sama orangnya" Bohong Iqbaal.
(Namakamu) menatap intens Iqbaal, ragu dengan jawaban Iqbaal barusan. Iqbaal yang menyadari tengah ditatap seperti itu langsung membalasnya dengan tatapan tajamnya.
"Kenapa lihat-lihat?" Ujar Iqbaal yang mendekatkan wajahnya.
"Kamu bohong pasti" Jawab (Namakamu) juga tak mau kalah.
Cup!
Iqbaal memberikan kecupan hangat dipagi hari, (Namakamu) terdiam dengan kedua matanya yang terbelalak. Ia menatap Iqbaal yang sudah kembali ke posisi semula menatap dengan senyumnya."Kiss morning" Sahut Iqbaal.
"Morning kiss o'on!"
"Mau lagi? Sini sini, aku kasih"
"Ih mesum!"
(Namakamu) langsung bangkit berdiri membiarkan Iqbaal yang tengah tertawa disana.
***
Hari sudah siang, Iqbaal memutuskan untuk keluar sebentar untuk membeli beberapa keperluannya. (Namakamu) sedang asik menonton Tv diruang tengah, ditemani cemilan yang ia ambil dari kulkas."Mau kemana?" (Namakamu) tanpa melirik Iqbaal yang sudah berdiri tak jauh dimana ia duduk.
"Ke minimarket deket kok dari sini, tunggu disini aja" Balas Iqbaal
"Aku mau ke unit aku" Ucap (Namakamu) bangkit berdiri.
"Kamu mau anter nyawa kamu ke orang itu? Disini aja, nanti aku cek lagi"
Iqbaal menatap (Namakamu) yang tampaknya gelisah. Didalam hati ia hanya tertawa melihat gadis itu yang terus meminta untuk kembali ke unitnya, Iqbaal sengaja agar supaya (Namakamu) masih tetap bersamanya. Anggap saja sudah menikah.
"Nanti pakaian kamu aku bawain" Lanjut Iqbaal lagi.
"Enggak mau!"
"Kenapa memang?"
"Aku..."
"Kamu malu?" Tebak Iqbaal dengan senyum menggoda.
"Dasar otak mesum!"
Iqbaal terkekeh melihat (Namakamu) yang mulai jengkel padanya, gadis itu bahkan sudah kembali duduk disofa lagi.
"Aku nggak bakal lama, tunggu aja disini"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictionAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...