"(Namakamu)..."
Iqbaal seketika langsung memanggil (Namakamu) saat tidak sengaja lewat tentu saja pemilik nama langsung berhenti dan menatap Iqbaal yang memanggilnya.
"Lo manggil gue?" Ujar (Namakamu) untuk memastikan.
Iqbaal hanya mengangguk dengan senyumnya yang membuat (Namakamu) seakan luluh melihat senyumnya itu.
"Gue mohon mode fangirl gue jangan keluar didepan dia. Plis!" Batin (Namakamu) tanpa terlepas menatap Iqbaal.
"Hei" Iqbaal menyadari (Namakamu) tampaknya tengah melamun itu.
"Ah iya. Ada apa yah? Ada yang bisa gue bantu?" (Namakamu) segera mengusir lamunan bodoh itu dihadapan Idolanya ini.
"Enggak ada sih, cuma nyapa doang. Belum masuk mata kuliah kan? Boleh kita ngobrol sebentar?" Jelas Iqbaal.
"Ee, sorry. Tapi pagi ini gue ada kelas mungkin bisa sebentar, gue buru-buru banget" Balas (Namakamu).
"Aah gitu. Nggakpapa, lo boleh pergi kok." Iqbaal mengerti dengan kondisi, ia juga bisa melihat raut wajah cemas (Namakamu).
"Makasih yah. Sekali lagi gue minta maaf yah"
"Nggak perlu, lo nggak ada salah. Waktunya aja yang kurang tepat"
(Namakamu) tersenyum tipis kemudian dengan sopan berpamitan dengan Iqbaal. Jangan tanya bagaimana perasaan (Namakamu) saat ini tentu saja sebagai seorang fangirl pasti senang dan selalu berharap apa yang terjadi hari ini bukanlah mimpi sesaat tetapi kenyataan yang menyenangkan.
Sampai dikelas (Namakamu) menghela napas lega karena dosen di mata kuliahnya pagi ini belum datang mungkin akan datang dalam hitungan detik setelah (Namakamu) masuk {mungkin}.
Megan menyadari ada sesuatu yang aneh dengan sahabatnya ini, tidak biasanya gadis ini tersenyum bahagia sebahagia sekarang.Megan dengan polosnya meletakkan telapak tangannya kearah kening (Namakamu) untuk memeriksa apakah gadis ini sakit atau tidak. (Namakamu) segera melepas tangan Megan tentunya menatap sebal sahabatnya ini.
"Lo ngapain sih?" Jengkel (Namakamu) menatap Megan.
"Gue cuma pastiin lo sehat atau sakit. Soalnya tumben banget lo senyum sebahagia kayak gini. Kesambet apa?" Megan.
"Kesambet seseorang"
"Iqbaal yah?" Tebak Megan.
(Namakamu) hanya diam dan tentu saja Megan mengetahui tiap gerak gerik (Namakamu).
"Fangirl mode on." Megan dengan kekehan pelan.
"Enggak tuh"
Megan menggeleng pelan melihat tingkah (Namakamu).
***
Iqbaal menyeruput minuman yang ia beli di cafetaria dan duduk di salah satu bangku yang ada ditaman dengan salah satu buku yang ia baca saat ini, setelah selesai dengan mata kuliahnya Iqbaal langsung ke taman ini untuk menyendiri.Teman?
Iqbaal mempunyai teman baru tapi untuk saat ini ada sesuatu yang membuat Iqbaal ingin sendiri dulu.
Ponsel milik laki-laki tampan ini berdering tentu saja ada yang menelfonnya, Iqbaal tersenyum saat nama cantik itu tertera disana."Hai sayang...!!"
Iqbaal terkekeh pelan mendengar suara semangat gadis yang menelfonnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictionAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...