24.

1.6K 167 5
                                    

Iqbaal melangkah kearah dapur untuk menyegarkan tenggorokannya dengan air mineral. Setelah itu ia mendekati ruang tengah untuk menyaksikan siaran Tv di pagi hari, pandangannya beralih pada kakaknya yang baru bangun melangkah gontai kearah kamar mandi.

"Awas salah masuk" Ucap Iqbaal melirik kakaknya.

"Brisik"

Iqbaal terkekeh pelan. Notifikasi WhatsApp sudah menyapa, Iqbaal segera melihat siapa yang mengirim pesan padanya. Awalnya ia berharap (Namakamu) yang akan menyapanya namun ternyata Zara, Iqbaal kemudian membaca pesan gadis itu lalu membalasnya.

Zara
Gue boleh minta tolong?

Iqbaal
Minta tolong apa?

Zara
-Boleh anter gue ke bandara?
- kalau lo nggak keberatan.
- gue bisa naik taksi kalau memang lo nggak bisa

Iqbaal
Lo mau kemana?

Zara
- ah bukan, gue nggak kemana-mana
- gue mau jemput sepupu gue, kalau memang lo nggak bisa. Gue nggak maksa.

Iqbaal
Jam berapa? Biar gue anterin

Zara
Siang nanti, gue bakal kabarin kalau mau pergi.

Iqbaal
Oke

Sementara disisi lain.
(Namakamu) sedang tertawa karena telah dihibur acara di Tv, Ibunya datang dan ikut duduk disamping anaknya ini.

"Kayaknya ada yang lagi berbunga-bunga nih" Ucap ibu menatap.

(Namakamu) langsung melirik ibunya. "Siapa? Aku?"

"Siapa lagi menurut kamu?"

"Enggak ada apa-apa mah, lucu aja nontonnya"

"Bantu mama masak, yuk!"

(Namakamu) mengangguk, ia langsung bangkit berdiri. Ibunya juga mengekor dibelakang dan kini mereka berdua sedang menyiapkan bahan makanan setelah itu melakukan aktivitas sebagaimana biasanya.

***
Zara sesekali menengok kearah jalan untuk melihat mobil Iqbaal yang akan datang menjemputnya, ia senang bisa berteman lagi dengan Iqbaal walaupun agak canggung. Tak lama mobil yang Zara kenal sudah sampai, ia tersenyum kearah Iqbaal saat kaca mobil terbuka.
Kemudian gadis itu segera masuk kedalam saat sudah dipanggil laki-laki itu, suasana begitu hening saat sudah diperjalanan.

Iqbaal sibuk menyetir dan Zara sibuk dengan ponselnya sesekali juga melirik kearah Iqbaal yang sedang sibuk menyetir itu.

"Lo kapan balik ke Australia?" Zara memecahkan keheningan.

"Lima hari lagi, kenapa?" Jawab Iqbaal tanpa menoleh pada gadis itu.

"Nggakpapa, cuma nanya doang" Balas Zara tersenyum tipis.

Setelah menempuh perjalanan kini mereka sampai dibandara bahkan sudah keluar dari mobil menuju tempat dimana mereka harus menunggu kedatangan sepupu Zara.

"(Namakamu) apa kabar?" Zara kembali membuka obrolan setelah beberapa saat hening.

"Dia baik-baik aja"

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang