64.

1.2K 175 27
                                    

Lanjut mewekkk nohh!! 😄🤭🙃
**
(Namakamu) disambut ibu tirinya saat ia sampai dirumah. Keadaannya memburuk semenjak kejadian kemarin, tidurnya tidak cukup ditambah lengannya yang masih dalam tahap penyembuhan.

"Istirahat dulu" Ujar Ibu tiri (Namakamu).

(Namakamu) mengangguk pelan, berjalan menuju kamar.

"Difa mana?" Tanya (Namakamu) dengan suara lemasnya.

"Difa tidur, kamu tenang aja. Kemarin dia nangis mungkin Difa butuh kamu, tapi untuk sekarang, kamu harus istirahat." Jawab ibu tirinya.

(Namakamu) sudah tak menghiraukan ucapan ibu tirinya, kini ia dikamar dan terbaring dikasur. Menatap langit-langit kamar dengan mata yang terus berair. Ucapan Iqbaal benar-benar sakit, hal yang ia takutkan memang sudah terjadi. Laki-laki itu membencinya sekarang tanpa mau mendengarkan penjelasannya.

Lelah, (Namakamu) merasa sangat lelah sampai sekarang. Benar kata ibu tirinya, dirinya harus istirahat yang cukup. Mengingat kemarin dirinya terus berjaga dikamar rawat Iqbaal.

***
Megan masuk ke kamar rawat Iqbaal, ia datang tanpa sepengetahuan Iqbaal. Ia tahu sesuatu sudah terjadi kemarin, mengenai (Namakamu).

"Lo kenapa nggak bilang-bilang mau kesini?" Tutur Iqbaal terkekeh pelan.

"Tega yah lo, bisa-bisanya lo nggak percaya sama istri lo sendiri?" Megan tak mengindahkan ucapan Iqbaal barusan.

Iqbaal menghela napas kasar. "Kalau lo datang cuma bahas dia, mending pulang aja"

"Bukan gitu Baal, gue cuma mau lo percaya sama (Namakamu). Ternyata lo memang nggak pernah berubah, sama aja dari dulu nggak mau dengerin penjelasan oranglain." Lanjut Megan lagi.

"Gue capek, pulang aja sana" Balas Iqbaal menatap malas.

"(Namakamu) nggak salah, dia juga korban. Lo pikir siapa yang bakal tolongin lo kalau bukan dia!? Karna dia lo masih hidup!" Megan sedikit meninggikan suaranya.

"Meg, gue nggak mau berantem dengan lo. Gue butuh istirahat, lo pikir gue mau disini terus? Gue mau pulang tapi tetap nggak bisa, gue mau manggung juga tetap nggak bisa, jadwal gue jadi ketunda karna kondisi gue" Iqbaal menatap tajam Megan.

"Sibuk dengan urusan lo dan lo sama sekali nggak perduli dengan (Namakamu)? Lo cuma fokus sama aksi lo dipanggung dan deket sama Zidny, gila yah lo" Megan menggeleng tak percaya.

"Kenapa jadi dia yang lo bahas?" Iqbaal.

"Kalau lo memang percaya sama (Namakamu), seharusnya lo juga mau dengerin penjelasan dia! Gue nggak terima sahabat gue pulang nangis sampe bodoh cuma gara-gara ini" Megan.

"Lo nggak usah perpanjang masalah deh Meg" Iqbaal.

"Justru lo yang buat masalah ini jadi tambah panjang! Apa lo nggak lihat (Namakamu) juga luka dengan pisau yang sama!" Megan.

Iqbaal langsung diam sejenak. Megan tampak sangat marah padanya, ia tak habis pikir Megan bisa membela sahabatnya yang sudah tega berbuat hal ini padanya.

"Terus mau lo gue harus percaya sama dia?" Iqbaal kembali bersuara.

"Iya." Jawab Megan cepat.

Iqbaal menghela napas pelan. "Pulang sana, lo capek. Gue juga mau tidur"

Megan mendengus, amarahnya sudah sekuat tenaga ia tahan.

"Terserah, gue yakin lo bakal nyesel nantinya. Itu terserah lo, yang penting (Namakamu) nggak salah" Tutup Megan lalu pergi.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang