50.

1.3K 148 14
                                    

(Namakamu) terbangun dari tidurnya, objek pertama yang ia lihat adalah sofa yang sudah kosong. Tidak ada Iqbaal disana, entah kemana laki-laki itu. (Namakamu) beranjak dari kasur menuju keruang tengah, terdapat ibu Iqbaal yang sedang merapikan beberapa koran dan majalah ketempat semula.

"Morning sayang" Ucap ibu Iqbaal yang menyadari kedatangan (Namakamu).

(Namakamu) mendekati ibu Iqbaal dan tersenyum kearahnya.

"Pasti cari Iqbaal" tebak ibu Iqbaal yang kini beralih pandangan pada (Namakamu).

"Enggak kok" Ucap (Namakamu) menyangkal.

"Bunda tahu kamu cariin dia, Iqbaal baru aja pergi. Tapi nanti dia balik lagi"

"Pergi kemana?"

"Ada urusan bentar"

(Namakamu) mengangguk pelan, ia melihat sekelilingnya dimana foto-foto terpajang dengan sangat rapi, ada satu bingkai foto berukuran sedikit besar terpajang sendiri dimana foto itu adalah foto pernikahan kakak Iqbaal.

"Cantik-kan?"

(Namakamu) menoleh pada ibu Iqbaal yang tersenyum merekah menatap bingkai foto tersebut. Ibu Iqbaal dengan lembut merangkul (Namakamu).

"Bunda berharap, Iqbaal bisa nyusul kakaknya. Sayangnya disaat pernikahan teh ody kamu nggak ada disana." Lanjut ibu Iqbaal melirik.

"Nggakpapa, waktu itu juga aku dengan Iqbaal udah putus"

"Setidaknya kamu ada disana, tapi waktu yang nggak tepat dan nggak mengizinkan." Ibu Iqbaal tersenyum lembut kemudian melangkah menuju dapur.

(Namakamu) menghela napas berat, lihatlah betapa bahagianya Iqbaal pada saat itu dimana ia juga sempat terluka namun ditepisnya untuk tetap tersenyum.

***
Iqbaal sampai dirumah, ia segera melangkah masuk kedalam. Iqbaal melihat (Namakamu) yang tertidur diatas sofa, ia jadi merasa bersalah karena tadi pagi tidak memberitahu lebih dulu kemana ia akan pergi lalu sekarang dirinya kembali disore hari.

Ibunya muncul dari kamar dan langsung melihat anaknya yang sudah datang, Iqbaal mendekat kearah ibunya dan mencium pipi ibunya.

"(Namakamu) udah tidur daritadi?" Tanya Iqbaal beralih menatap (Namakamu).

"Tadi pas bunda tinggalin, dia lagi main hp. Kayaknya udah daritadi" Jawab ibunya yang juga menatap (Namakamu).

Iqbaal mendekati (Namakamu) dan menatapnya dekat, wajahnya benar-benar polos sekali.

"Hei, bangun" Ucap Iqbaal sambil menepuk pelan pipi (Namakamu).

Bukannya menjawab, (Namakamu) hanya mengabaikannya dengan berbalik membelakangi Iqbaal.

"(Namakamu) hei! Bangun astaga, udah sore" Lanjut Iqbaal lagi.

"Five minutes baby" Balas (Namakamu) tanpa pergerakan lagi.

Iqbaal kemudian membopong tubuh (Namakamu) menuju kamarnya, gadis itu terkejut dan sedikit meronta. Ini rumah orangtua Iqbaal, (Namakamu) akan sangat malu jika ibu atau ayah dari laki-laki itu melihat aksi Iqbaal.

"Iqbaal! Turunin aku!" Ucap (Namakamu) jengkel.

"Tidur tuh dikamar bukan disofa, kalau ada tamu yang dateng gimana?" Balas Iqbaal tanpa melirik.

Sampai dikamar, Iqbaal menurunkan (Namakamu) karena gadis itu sudah meronta ingin diturunkan.

"Kamu ganggu banget aku mau tidur juga! Baru dua puluh menit aku tidur, ck!" Jengkel (Namakamu).

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang