33.

1.3K 148 10
                                    

Kali ini (Namakamu) memberanikan dirinya untuk pergi bertemu dengan Zara. Ia harus menghentikan Zara sebelum gadis itu mencoba untuk lebih jauh lagi bersama Iqbaal.
Sepulang dari kampus, (Namakamu) menunggu kedatangan Zara di caffe yang tidak jauh dari kampusnya.

Tak lama Zara muncul dan menatap (Namakamu) yang sudah menunggunya di meja paling pojok di caffe ini. Tanpa ragu, ia mendekati (Namakamu) dan langsung duduk berhadapan dengannya.

(Namakamu) juga sudah mengetahui keberadaan Zara saat di pintu masuk. Sekarang ia harus berani dan membuat Zara pergi dari hadapannya dan Iqbaal setelah ini. (Namakamu) sangat berharap.

"Lo nggak capek ngejar Iqbaal terus?" (Namakamu) langsung to the point.

"Enggak. Gue nggak capek sama sekali, malah gue enjoy" Balas Zara sinis.

"Setidaknya lo tahu kalau dia pacar gue sekarang"

"Yeah gue emang tahu kalian sepasang kekasih. Tapi yang jadi pertanyaan adalah apa lo bisa buat fans Iqbaal yakin?"

Zara tersenyum menang, ia tahu hubungan mereka masih rahasia. Tidak ada yang tahu, (Namakamu) langsung diam sejenak.

"Apalagi sekarang gue lihat, kalian berdua udah kasih kode ke fans. Tapi apa bisa mereka terima lo ? Secara lo itu biasa-biasa aja"

"Ya. Lo memang bener, gue nggak seperti kalian. Gue beda, gue biasa aja, gue bukan artis, tapi setidaknya gue tahu dimana batasan gue dan nggak pernah ikut campur kehidupan orang lain. Lo artis-kan? Seharusnya lo sibuk sama urusan lo sendiri dibandingkan urus gue"

Mendengar ucapan (Namakamu), Zara tertawa pelan.

"Gue nggak bisa bayangin lo nggak do terima sama fans Iqbaal. Malah jadi bahan bullying, seharusnya lo nggak terlalu jauh kayak gini (Namakamu)"

"Memangnya gue yang buat Iqbaal jatuh cinta sama gue? Memangnya gue yang paksa dia supaya dia pacaran sama gue?"

"Gue nggak bahas itu sekarang. Gue bahas gimana fans Iqbaal, mereka terima lo atau enggak? Gue cuma kasihan aja sama lo, nanti kalau lo down karena baca komen buruk dari mereka gimana? Maka dari itu lebih baik lo nyerah aja"

"Malahan gue yang miris lihat lo, apa nggak ada sedikitpun rasa malu di diri lo ini? Lo yang ninggalin Iqbaal dan sekarang lo datang gitu aja disaat Iqbaal udah nyaman sama gue, Zara gue akui gue kalah kalau soal namanya artis karena gue memang cewek biasa aja nggak terkenal, tapi kalau soal hubungan yang udah gue jalin sekarang, nggak ada peluang buat lo" (Namakamu) menatap tajam Zara, ia tidak perduli dengan mereka yang akan menghujat dirinya ataupun tidak terima sekarang ia harus buat Zara menjauh dari Iqbaal.

Zara menghela napas pelan ia seakan menyerah dan tidak berucap lagi. (Namakamu) juga tidak berhenti menatap dirinya, tentu saja Zara sangat risih.

"(Namakamu), memangnya lo udah tahu persis gimana Iqbaal yang sebenarnya? Apa lo tahu persis gimana dirinya disaat lo nggak ada disampingnya dia?"

(Namakamu) menatap bingung, Zara bahkan menatapnya lesu.

"Maksud lo?" Sahut (Namakamu).

"Gue cuma jadi umpannya aja, tapi yang sebenarnya terjadi... Cowok lo itu cinta lokasi dengan Mawar" Zara kembali tersenyum menang.

"Sebenarnya gue nggak mau bocorin hal ini, tapi gue capek. Mangsa yang sebenarnya adalah Mawar bukan gue, ya gue sedikit drama dikit biar suasananya makin enak. Mungkin sekarang Iqbaal lagi telfonan sama Mawar disaat lo nggak ada atau mungkin--"

"Kalau nggak ada buktinya nggak usah buat cerita yang nggak jelas" (Namakamu) menggeleng tak percaya.

"Buat apa gue bohong, lo pikir gue juga mau kesini ? Gue nggak ada tujuan disini, tapi karena Mawar yang minta gue ya terpaksa gue lakuin aja"

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang