Jadi pembaca yg bijak dan baik hati ya kawan-kawan. Jan dianggap serius, ini cuma ff :v hanya memberitahu saja.
Makasih.
***
"(Namakamu)"Mendengar namanya dipanggil, (Namakamu) yang hendak masuk kedalam apartementnya terhenti mencari sumber suara yang memanggilnya, hingga pada akhirnya (Namakamu) menatap Iqbaal yang menampakkan diri dihadapannya.
Iqbaal kini sudah berhadapan dengan (Namakamu), setelah acara tadi selesai ia langsung kesini mengikuti jejak (Namakamu) dan Darren, bahkan Iqbaal baru tahu (Namakamu) sudah tinggal di apartemen kenapa tidak kembali ke rumahnya?
(Namakamu) meletakkan segelas air mineral untuk Iqbaal, bukannya tidak mau memberikan minuman lain tapi memang tidak ada persediaan minuman untuk tamu. Setelah Iqbaal menghampirinya, ia mengajak laki-laki itu masuk kedalam apartement.
"Makasih" Ucap Iqbaal tersenyum.
(Namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Suasana hening datang diantara mereka berdua, tidak ada yang mau berbicara duluan. Dibenak (Namakamu) ada apa Iqbaal mengunjunginya dia tahu darimana alamat apartemen ini?
"Udah lama kita nggak ketemu" Akhirnya Iqbaal mulai membuka obrolan.
(Namakamu) hanya diam menatap Iqbaal yang kini menatapnya juga.
"Aku nggak mau ada rasa canggung lagi" Lanjut Iqbaal.
Entahlah (Namakamu) sudah habis kata untuk diucap lagi, ia tak tahu apa yang mau dikatakan.
"Maaf fans aku kerumunin kamu tadi, aku juga nggak nyangka kalau mereka masih ingat sama kamu."
"Nggakpapa" Jawab (Namakamu).
Diam kembali, hening kembali, (Namakamu) sudah tak tahu lagi sekarang. Kapan Iqbaal akan pulang? Ia tak bisa berkata padanya.
"Pasti laki-laki tadi pacar kamu skarang, aku seneng" Lanjut Iqbaal.
"Dia bukan pacar aku, dia teman. Aku mau istrahat, bisa kamu pulang?" Pinta (Namakamu) menatap.
"Ah maaf. Aku pulang sekarang"
Iqbaal bangkit berdiri lalu pergi. (Namakamu) ikut bangkit berdiri menuju pintu depan, sebelum benar-benar pergi Iqbaal kembali menatap (Namakamu) sendu.
"Mungkin kamu belum bisa maafin aku, tapi asal kamu tahu aku masih sayang sama kamu dan nunggu kamu selama ini. Aku nggak bisa nyusul kamu ke Hawaii karna aku punya pekerjaan yang harus aku lakuin, aku seneng lihat kamu yang sekarang ini muncul di hadapan aku. Tapi kalau memang kamu nggak bisa lagi, aku terima" Ujar Iqbaal tersenyum palsu.
"Aku udah maafin kamu Baal, jangan terus ngerasa bersalah." (Namakamu) menatap.
"Cuma mau pastiin kalau kamu memang maafin aku"
"Nggak perlu, aku juga udah maafin kamu jauh sebelum kamu minta maaf. Disini aku mencoba buat dewasa, mengalah dan selalu positif, jadi jangan minta maaf lagi soal ini, masalah itu udah lama, aku nggak mau ungkit masalah itu lagi dan sekarang aku udah di tahu publik, udah terlanjur juga" Balas (Namakamu).
Iqbaal terdiam, ia seakan ditampar (Namakamu). Gadis yang tidak mau dikenal publik kini sudah dikenal, ia yang awalnya mengaku tidak akan memberitahu fansnya tentang (Namakamu) malah dengan bodohnya melakukan hal yang membuat gadis ini terjun kepublik.
"Sekarang apa Baal? Apa aku bakal diundang di acara tv atau di wawancara tentang hubungan yang udah lama banget itu?" Lanjut (Namakamu) membendung airmatanya.
"(Namakamu) bukan begitu.."
"Apalagi? Sekarang aku cuma bisa bisu doang."
Iqbaal mendekati (Namakamu) lebih dekat, menatap mata yang indah milik (Namakamu) namun ada airmata yang akan segera mengalir keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictieAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...