(Namakamu) tersenyum merekah saat ia sudah menginjakkan kakinya kembali di Jakarta, dua tahun ia berada di Hawaii dan kini dirinya kembali disini untuk tinggal. (Namakamu) memang sudah memutuskan untuk tinggal di Jakarta lagi, bukan di rumah yang sama tetapi di apartemen, rumah (Namakamu) sudah lama di jual.
Sampai di apartemen barunya, gadis ini langsung merapikan barang-barang. Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan membuat (Namakamu) tak sabar pergi ke kamarnya untuk merebahkan tubuhnya di kasur.
(Namakamu) meraih bingkai foto berukuran sedang yang dimana ada dirinya dan ibunya didalam foto tersebut, ia rindu ibunya.
"Mama udah senang disana, papa juga udah senang dengan istri barunya, aku kangen mama." Ujar (Namakamu) yang terus menatap foto ibunya.
Ibunya meninggal dunia saat (Namakamu) masih tinggal di Hawaii, sesuai permintaan ibunya bahwa (Namakamu) harus mewujudkan satu permintaan yaitu menikah. Ibunya jatuh sakit selama tiga bulan lamanya dan pada akhirnya menghembuskan nafas terakhir di salah satu rumah sakit di Hawaii, sebelum meninggal dunia ibu (Namakamu) mempunyai permintaan dan harapan jika anak gadisnya ini akan menikah, ibunya meminta (Namakamu) agar mencari pasangan hidup agar tidak sendirian, dalam arti agar (Namakamu) juga bahagia.
(Namakamu) menghela napas berat ia tak pernah bosan memandangi wajah ibunya yang sangat cantik ini. Bagaimana pun ibunya sosok ibu yang terus menerus memberinya semangat dan nasihat agar ia bisa termotivasi dan terus tersenyum.
Tapi bagaimana bisa dirinya mencari pasangan hidup? Ya (Namakamu) sadar, umurnya sekarang sudah dua puluh lima tahun.Dering telfon membuat (Namakamu) langsung mengambil ponselnya. Panggilan itu dari Darren, tak perlu lama ia langsung menjawab panggilan.
"Ya, kenapa?" Jawab (Namakamu) saat panggilan itu terhubung.
"Ey, gimana kabar lo? Baik-baik aja-kan?"
"Ya, baik-baik. Gue baru sampai di apartemen, gimana dengan lo?"
"Gue kangen lo btw"
"Haha bisanya?"
"Iyalah, eh gue telfon karna gue lagi ada di bali. Nggak mau ke bali?"
"Gue baru sampai dan lo minta gue ke bali?"
"Ya kan gue nggak suruh lo buat pergi sekarang, dua hari kemudian, maybe"
"Enggak ah. Lebih baik lo kesini aja, gue kere"
"Haha, nanti gue kasih kabar lagi kalau mau ke Jakarta. Oh yah gimana dengan bokap lo?"
"Gitu deh, tetap tinggal di Hawaii sibuk sama kerjaannya."
"Hmm... Yaudah, nanti gue telfon kalau memang mau kesana. Oke!?"
"Iya"
"I miss you"
"Lebay lo"
"Haha, bye!"
(Namakamu) tertawa kecil dan meletakkan kembali ponselnya di nakas. Setelah membereskan semua keperluannya, (Namakamu) segera membersihkan dirinya agar ia bisa tidur lebih nyaman dan nyenyak.
***
Dua hari kemudian
Kini aktivitas Iqbaal sibuk mengisi hari-harinya dengan beberapa acara talkshow, iklan dan juga project film, ia lalui semua itu secara pelan-pelan.Saat ini ia sedang berada di stasiun MRT bersama teman perempuannya, sambil menunggu Iqbaal memainkan ponselnya melihat tiap postingan beranda yang muncul di Instagram.
"Baal tunggu disini bentar yah" Ujar temannya.
Iqbaal menoleh lalu menangguk, ia kembali memainkan ponselnya sembari menunggu temannya juga. Sesekali Iqbaal tertawa kecil melihat vidio lucu dari beberapa akun Instagram yang sering mengupload vidio atau foto lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUCKY FANS [COMPLETED]
FanfictionAku hanya orang biasa Bagaimanapun aku tetap orang biasa pada umumnya, aku tidak pantas menjadi seorang yang special dihidupmu. Seakan aku hanya salah satu bintang yang beruntung diantara jutaan bintang dilangit. Tahukah kamu, kalau kamu punya banya...