47.

1.2K 129 9
                                    

(Namakamu) masih menatap laki-laki yang masih ada dihadapannya, seakan tidak menyadari dengan kedatangan Iqbaal. Berbeda dengan Iqbaal yang beralih pada laki-laki yang menatap (Namakamu), apa mereka saling mengenal? Kenapa ia tak tahu?

"(Namakamu)" Panggil Iqbaal lagi.

"Ya?" (Namakamu) tersadar dengan lamunannya.

"Dia siapa?" Lanjut Iqbaal.

(Namakamu) kembali menoleh laki-laki yang masih menatapnya ini.

"Ternyata lo udah bahagia sekarang, beda dengan yang dulu" Sahut pria tersebut.

"Permisi, apa maksud lo ngomong gitu?" Ujar Iqbaal menatap curiga ada pria tersebut, ia bahkan berdiri berhadapan dengan pria tersebut.

"Baal udah, jangan buat ribut disini malu nanti" Ucap (Namakamu) kini beralih pada Iqbaal.

"Susah banget yah kamu jawab dia siapa?" Iqbaal mulai menatap dingin pada (Namakamu).

(Namakamu) ingin menjawabnya tapi bukan disini, sementara Iqbaal ia langsung menarik tangan (Namakamu) untuk segera pergi meninggalkan laki-laki tersebut.

"Baal kenapa sih!?" (Namakamu) tampak kesal dengan perlakuan Iqbaal yang sedikit kasar padanya.

"Kamu yang kenapa, ditanya siapa cowok itu malah bengong!" Balas Iqbaal sensi.

(Namakamu) menghela napas berat menatap Iqbaal. "Ya maaf, aku cuma kaget aja ada cowok itu"

"Berarti kamu kenal dengan dia" Sahut Iqbaal lagi.

"Iya aku kenal dia"

"Mantan kamu?"

(Namakamu) langsung terdiam menatap Iqbaal yang kini serius berbicara dengannya, kenapa dirinya membeku seketika?

"Bener? Bukannya kamu bilang aku pacar pertama kamu? Atau saat kita putus dia yang jadi pengganti aku?"

"Kenapa kamu malah ngomong soal ini?" (Namakamu) sedikit protes.

"Marah berarti bener" Balas Iqbaal menatap dingin.

"Nggak semuanya bisa kamu anggap bener Baal, kamu denger dulu penjelasan aku jangan slalu ambil kesimpulan yang cepet kayak gitu" (Namakamu) juga tak mau kalah.

Iqbaal terdiam, ucapan (Namakamu) membuatnya teringat kejadian dimasa lalu dimana ia melakukan hal bodoh hingga akhirnya berpisah. Kali ini ia tak mau lagi, rasanya seakan tertampar lagi dengan ucapan (Namakamu).

"Maaf aku sedikit emosi, kita bicara baik-baik skarang. Maaf yah?" Ucap Iqbaal sembari menggenggam tangannya.

"Cowok tadi namanya Angga, dia pernah deketin aku sebelum kamu kuliah di Melbourne. Dia slalu ganggu aku, aku jadi nggak nyaman dengan dia. Tapi semenjak Brandon datang, dia nggak berani deket aku lagi." Jelas (Namakamu) pada Iqbaal.

"Yang dia bilang kamu udah bahagia beda dengan yang dulu, itu maksudnya apa?"

"Itu bohong. Aku bahagia aja di masa itu, dia muncul lagi dan buat aku takut lagi skarang" Balas (Namakamu) yang kini khawatir.

Ayolohh pasti langsung kepikiran Angga yunanda iye kan? Silahkan berimajinasi Angga yang mana :v -Author.

(Namakamu) merasa khawatir dengan kedatangan Angga, masa dimana dirinya hampir diperkosa oleh laki-laki itu. Itu membuatnya takut dan untung saja pada masa itu ada Brandon, sebrengseknya Brandon dia tidak akan merusak wanita dengan gampang hanya demi memilikinya seutuhnya.
Iqbaal menggenggam erat tangan (Namakamu) menatapnya yang masih takut dan cemas, ia berterimakasih pada Brandon karena menjaga gadis ini dimasa lalu masa dimana ia belum mengenal (Namakamu).

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang