7. Jangan Khawatir

2K 212 2
                                    

(Namakamu) keluar dari pintu apartemennya, hari ini ia akan membeli beberapa bahan makanan tambahan untuk melengkapi kebutuhan sehari-harinya. Dirinya masuk dengan santai di lift tanpa perduli ada beberapa orang di dalam sana, orang-orang itu juga tetangganya disini tapi tidak terlalu akrab.

Setelah benar-benar keluar dari lingkungan apartemen, (Namakamu) hanya menunggu Megan menjemputnya yang sebelumnya ia telfon.

"Keluar kemana?" Iqbaal muncul tiba-tiba melirik kearah (Namakamu).

"Ah, gue mau belanja bulanan dulu. Udah habis stok, entar gue kelaperan lagi" Jawab (Namakamu) menyadari kehadiran Iqbaal.

"Bareng siapa?"

"Megan"

(Namakamu) sedikit risih karena Iqbaal yang terus bertanya, tiap kali bertemu laki-laki ini selalu bertanya kemana ia pergi dan dengan siapa. Tidak lama mobil Megan datang dengan kaca yang terbuka menampilkan sosok gadis bule yang cantik itu melihat (Namakamu) dari dalam mobil.

"Lo ajak Iqbaal juga?" Megan bertanya diakhiri melirik Iqbaal.

"Iya, bareng gue yah. Gue juga mau beli sesuatu yang gue butuhin" Iqbaal tersenyum simpul lalu masuk kedalam mobil.

"(Namakamu) ayo!" Megan segera menyadarkan lamunan sahabatnya ini.

(Namakamu) langsung masuk kedalam mobil tepatnya duduk didepan. Sepanjang perjalanan ketiga manusia ini hanya diam dan sibuk masing-masing, Iqbaal sibuk dengan ponsel, (Namakamu) sibuk memandangi bangunan diluar sana, Megan tentunya fokus menyetir.

"Iqbaal gue boleh tanya nggak?" Megan memecahkan keheningan.

Iqbaal yang tadinya fokus pada ponselnya langsung melirik Megan seakan memperbolehkan gadis itu bertanya.

"Kalau boleh tahu, lo udah punya pacar belum?" Lanjut Megan membuat (Namakamu) beralih menatap Megan bingung.

"Belum. Memanngnya kenapa? Mau sama gue?" Jawab Iqbaal diakhiri menggoda Megan.

"Idih, gue nggak mau sama lo. Kita cuma teman, lagian gue ada gebetan sayang kalau diabaikan" Megan tersenyum simpul melirik Iqbaal dari kaca spion yang ada ditengah itu.

"Kalau (Namakamu) udah punya pacar?" Iqbaal beralih melirik (Namakamu).

Megan yang mendengarnya hanya tertawa kecil sampai akhirnya mendapat cubitan dari (Namakamu).

"Dia mah jomblo terus. Yang ada pacar hayalan doang, lo tahu nggak pacar hayalannya siapa?" Megan.

Iqbaal berpikir sejenak tapi ia juga tidak tahu harus menjawab apa. "Siapa memangnya? Gue nggak tahu"

"Pacar hayalannya itu Iq--"

"Justin bieber" Potong (Namakamu) cepat sebelum Megan memberikan jawaban.

Megan memarkirkan mobilnya saat sudah sampai di tempat tujuan mereka. Mereka langsung keluar dan melangkah masuk kearea Toko dimana menjual berbagai macam jenis makanan ataupun bahan.

"Gue pisah sama kalian" Ujar Iqbaal ketika sudah mengambil keranjang.

"Oh yaudah, kabarin juga kalau mau pulang sendiri" Balas Megan.

Iqbaal hanya mengangguk dan langsung pergi.

"Lo emang udah gila ya" (Namakamu) langsung bersuara saat Iqbaal sudah pergi.

"Eh lo tahu, tujuan gue itu supaya lo sama Iqbaal itu deket. Gimana sih, gue cuma mau ngebantu malah dibilang gila" Megan menatap sinis (Namakamu).

"Deket deket, lo aja yang deket sama dia."

"Emangnya nggak mau punya pacar kayak Iqbaal? Dia itu tipe ideal gue btw. Udah pinter, jago main alat musik, ramah, baik semuanya deh." Ujar Megan sambil tersenyum membayangkan jika Iqbaal adalah pacarnya.

LUCKY FANS [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang