3. Surprised

16K 1.8K 86
                                    

Daritadi gue nungguin Doyoung yang bilangnya mau ke toilet. Tapi lama banget.

Iya gue nerima ajakan makan siangnya Doyoung. Gak enak juga gue kalau mau nolak. Ah elah, banyak gak enakan ya jadi orang.

Setelah gue pikir-pikir lagi, mungkin gue harus coba untuk berpikir positif semoga gak ada deh orang yang gue kenal atau orang yang tau Doyoung makan di tempat yang sama dengan gue dan dia. Karena kalau sampe ada, ya... ya bilangnya makan siang rekan kerja... ya kan? Orang-orang gak mungkin mikirnya gue sama Doyoung lagi deket kan?

Ah tapi Doyoung ngajak makannya di restoran yang situasinya romantis banget. Kayak waktu masuk ke dalem restorannya, hosting staff-nya mengira kalau gue dan Doyoung sepasang kekasih? :( Doyoung bukannya mengelak tapi dia malah ketawa-ketawa aja. Akhirnya harus gue yang bilang ke mbanya kalau gue sama Doyoung gak ada hubungan apa-apa.

Di restoran ini juga banyaknya mba-mba dan mas-mas yang lagi berduaan sama pacarnya- itu asumsi gue doang sih.

Yaampun Sunhee... Sunhee. Bilangnya gak mau orang berasumsi kalau lo sama Doyoung deket hanya karena makan siang. Tapi lo sendiri berasumsi kalau orang-orang yang disini merupakan sepasang kekasih juga. Gimana sih?

"Sorry lama, tadi ada telfon masuk jadi gue harus angkat dulu." Akhirnya Doyoung dateng juga. Gue daritadi udah sendirian nih.

"Duh sibuk banget Pak Doyoung."

"Maaf maaf, perusahaan gue tuh udah kayak anak gue. Kan udah dilahirkan, ya gue harus jaga dan rawat biar tumbuh besar dengan baik." Ucapnya sambil mengambil duduk di kursi kosong yang ada di hadapan gue.

Tuh, perusahaan aja di jaga dan di rawat sama dia. Gimana kalau anaknya beneran? Eh eh eh.

Lalu setelah duduk dengan nyaman, dia membuka kancing jasnya. Karena, itu emang manner-nya kayak gitu kan?

"Btw gue gak malu-maluin lo kan? Disini perempuan-perempuannya waduh, full make up, terus kayaknya pake hairstylist, sama berlian di tangan kanan kirinya. Bajunya juga formal banget. Beda sama gue yang bajunya terlalu- kelewat santai. Udah gitu cuma pake lipstik, rambut juga cuma gue catok." Gue ngomong gitu ke Doyoung barusan sambil berbisik pelan.

Dan gue mulai insecure karena gue beda dengan kebanyakan perempuan yang ada di ruangan ini. Hal itu membuat gue kurang nyaman.

"Yaampun nggak lah. Gue sukanya yang kayak lo malah. Gak ribet mau makan siang juga dan terlebih, lo tetap menjadi diri lo." Kata-katanya Doyoung barusan sedikit berhasil membuat gue tenang. Tapi gue masih merasa insecure.

"Jangan ngerasa insecure. Lo cantik apa adanya kok." Dia bilang gitu sambil menatap mata gue. Kedua tangannya dia lipat diatas meja dan badannya condong ke depan.

"Gue emang cantik, makasih. Tapi gue masih insecure. Kok lo tau gue insecure?"

Hobinya Doyoung ini kayaknya rolling eyes. Kayak barusan dia baru aja rolling eyes ke gue. "Gue gak kenal lo sebulan dua bulan ya Kim Sunhee. Gue tau busul-busuknya lo kayak gimana. Gue tau lo lagi insecure. Dan tolong jangan ngerasa insecure kayak gitu, lo gak tau aja seberapa lebih menariknya diri lo dibandingkan perempuan-perempuan yang ada diruangan ini."

"Emang lo udah ngeliat mereka kayak gimana?"

Tuhkan. Rolling eyes lagi.
"Ya gue punya mata jadi gue bisa liat."

"Ya itu gue tau, pinter. Segitu lo daritadi di toilet sama nelfon. Emang sempet lo ngeliat perempuan yang ada disini?"

"Mata gue mata elang. Mau gue lagi ngeliat lo sekarang, perempuan yang pake baju ungu yang duduk di ujung ruangan juga keliatan sama gue." Matanya masih terus menatap gue.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang