Gak. Gue gak menerima Doyoung jadi pacar gue. Karena gue sendiri juga bingung sama apa yang gue rasakan. Gue menganggap Doyoung sebagai salah satu teman baik gue dan gak bisa kalau tiba-tiba hubungan gue dengan dia menjadi sepasang kekasih.
Kira-kira kronologinya kemarin kayak gini...
Flashback
"Lo mau gue jadi pacar gue?"
Doyoung hanya mengangguk pelan. Dia berharap hal yang ingin dia dengar yaitu kata 'ya' keluar dari bibir gue. Tapi maaf Doyoung, gue hanya menganggap lo sebagai teman aja, gak lebih.
"Maaf tapi kita gak bisa kayaknya kalau jadi pacar." Ucap gue dengan penuh rasa bersalah.
Iya gue bersalah udah nolak dia. Tapi gue bakal ngerasa lebih bersalah kalau gue terima dia tanpa perasaan gue yang pasti ke dia.
"Kenapa?"
"Karena..."
"Karena?"
"Karena gue hanya menganggap lo sebagai salah satu teman baik gue Doy. Gue gak pernah menganggap lo lebih dari itu. Lo tuh temen baik gue, gue gak bisa menjalin hubungan romantis sama temen baik gue. Gue gak bisa jadi pacar lo."
Dia cuma diam sambil terus memandangi gue.
"Maaf kalau gue kesannya jahat, tapi gue bakal lebih jahat lagi ke lo kalau gue menerima lo tanpa perasaan gue yang pasti ke lo. Sorry banget."
Dia memalingkan mukanya dari gue ke luar jendela sebelah kiri. Beberapa detik kemudian Doyoung kembali menatap gue sambil tersenyum lembut,
"Gak apa-apa. Gue gak berharap lo bakal nerima gue. Hanya aja gue pikir, perasaan gue harus tersampaikan. Gue ingin lo tau how I feel about you. Semoga gak salah ya dengan gue menyampaikan perasaan gue.""Thank you Doy. And for your information, menyatakan perasaan itu hak semua orang kok. Makasih udah nyatain perasaan lo ke gue ya."
"Hahaha." Dia cuma ketawa aja. Emang ada yang lucu dari ucapan gue barusan?
"Doy lo gak apa-apa kan?"
"Gak apa-apa. Cuma hati gue agak tersayat dikit." Jujur banget ini manusia satu. Gue kan jadi makin gak enak :(
"Yah gimana dong?" Gue terdengar khawatir karena emang gue khawatir. Apalagi waktu mendengar Doyoung ngomong barusan.
"Nanti juga sembuh sendiri, gak apa-apa." Sabar banget ya Doyoung huhu I'm sorry. Kayaknya gue udah bakal di amuk massa sama orang-orang yang merupakan fans-nya Doyoung kalau tau gue yang bukan siapa-siapa baru nolak Doyoung. Kim Doyoung CEO dari K & D Group.
"Duh lo bikin gue gak enak nih." Gue yang tadinya udah membuka pintu mobil, menutup pintunya kembali dan membenarkan posisi duduk gue.
"Kenapa?"
"Lo jujur banget sih jadi manusia."
"Emang harus jujur kan jadi manusia? Jangan ngerasa bersalah sama gak enak gitu dong. Perasaan emang gak bisa dipaksa kok. Kalau lo emang hanya menganggap gue sebagai teman baik lo, ya yaudah. Mungkin gue yang emang geer dan berharap banyak sama lo."
Baru gue tolak tapi dia masih bisa bijak juga. Apa sikapnya ini pengaruh dari profesinya yang merupakan seorang pengusaha? Karena sebagai pengusaha kita harus berusaha untuk tetap stabil kan emosi kita? Gak boleh kebawa gampang suasana. Iya kan?
"'Maaf ya Doy." Kemudian memberikan dia tatapan maaf sekali lagi sebelum gue turun dari mobilnya.
"Lo gak salah sama sekali kok." Dia tersenyum. Tapi senyumnya pahit. Gue bisa tau kalau mood dia lagi gak baik. Mana ada orang yang baru ditolak mood-nya baik-baik aja?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...