Instead of letting my kiss go, Jaehyun pulled me even closer and closer. We kissed until we ran out of breathe.
"What was that?" Katanya dengan nafas yang terengah-engah karena kurangnya oksigen yang Jaehyun hirup. Dahi gue menyentuh dahinya. Nafas gue sama habisnya kayak Jaehyun.
"I'm sorry." Hanya kata maaf yang bisa gue katakan ke Jaehyun. Gue menarik diri gue sedikit menjauh dari Jaehyun sehingga dahi kita udah gak bersentuhan lagi. Jantung gue lagi deg-degan banget sekarang.
"Why are you apologizing?" Jaehyun menatap gue heran. Dahinya mengkerut.
"I kissed you padahal lo belum lama ini putus?" Oke gue baru menyesal karena udah mencium orang disaat yang gak pas. Plus, that was my first kiss. Guess my first kiss wasn't that special after all.
"Jangan minta maaf, please. I enjoyed the kiss." Bentar, gue gak salah denger kan? Jaehyun bilang dia menikmatinya? Atau ini hanya khayalan gue aja?
"Seriously? You enjoyed the kiss?"
"It's been a long time since the last time I kissed Jihye. It seems she didn't enjoyed it though. And if you asked me if I enjoyed the kiss or not, yes, I enjoyed it."
Kalau kata Taylor Swift di lirik lagunya yang berjudul ME! sih, I know never think before I jump, alias gak pernah berpikir sebelum bertindak. Contohnya kayak yang barusan gue lakukan, mencium Jaehyun tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Gue sendiri gak tau kenapa gue melakukan itu? Karena Jaehyun bilang dia butuh pengalihan- tapi kan nyium orang bukan satu-satunya pengalihan yang bisa lo berikan Sunhee! Haduh, udah gila gue.
Tapi kata otak gue, dengan lo mencium orang disaat kayak gitu- bakal membuat dia diam.
Dan bener aja dia diam. Malahan, Jaehyun mencium gue balik. Crazy right?
Tiba-tiba gue terpikirkan akan sosok seorang Kim Doyoung. Apa kabar dengan dia kalau dia tau gue mencium temennya? Temennya yang baru gue temui belum lama ini.
"Sunhee, I really enjoyed the kiss but... Doyoung. Dia kan suka sama lo."
Dia sepemikiran sama gue.
"You knew about that?"
"He told me... Doyoung kan suka sama lo..."
"Gue tau itu, dan gue ngerasa bersalah banget ke Doyoung sekarang." Gue menutup wajah gue yang mungil ini dengan kedua tangan gue. Gak kebayang nanti kalau Doyoung tau bakal kayak gimana. Gue gak mau dia marah karena gue mencium temennya. Lagian, kenapa gue bego banget gak mikir jangka panjang sih?
"Emangnya lo suka sama dia?"
"Nggak. Gue cuma anggap dia temen baik gue aja."
"Jangan ngerasa bersalah kalau gitu."
What the? Dia masih waras kan?
"Maaf ya Jaehyun." Gue menyingkirkan kedua tangan gue yang tadinya menutupi wajah mungil gue lalu menarik nafas panjang dan membuangnya dengan sedikit kasar. Gue yang ngelakuin, gue yang frustasi sendiri. Emang aneh. "Can you take me home now?" Gue memintanya untuk mengantar gue pulang.
Gue sama sekali gak paham dengan cara berpikir dan tindakan gue barusan. Sama sekali gak mikir panjang. Jaehyun kan baru putus, lah ini gue udah main nyosor aja.
Pengen nangis.
Dalam perjalanan ke apartemen gue, keadaan hening. Hening banget, bahkan sampai suara di radio pun gak terdengar. Yang terdengar itu hanya suara ban melaju dengan kecepatan tinggi. Dan yang paling terdengar adalah suara-suara yang beradu argumen tanpa henti di otak gue. Gue khawatir sama apa yang akan Doyoung pikir begitu dia mengetahui hal ini. Gak selamanya akan gue sembunyiin terus kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...