47. Kartu Ucapan

8.3K 1.2K 131
                                    

- Jaehyun Point of View -

Sunhee gak langsung menjawab pertanyaan gue kala itu di apartemennya. Gue membiarkan dia untuk berpikir, karena keliatan dari raut wajahnya kalau dia bingung. Mungkin dia sedang bergelut dengan dirinya untuk menerima gue atau nggak. Gue gak mengharapkan lebih juga, tapi, gue pengennya dia menerima gue-baik sebagai seorang terapis dan... pacarnya.

Mendengar cerita Sunhee malam itu di apartemen dia membuat dada gue sakit. Gue gak bisa membayangkan bagaimana jadinya kalau gue yang ada di posisi dia, di musuhin satu angkatan hanya karena satu orang gak suka sama lo. Dia mempengaruhi anak-anak yang lain untuk gak suka juga sama lo. Itu kejadiannya waktu SD, dimana sepengetahuan gue, gak semua dan gak banyak mental anak ukuran anak SD bisa menghadapi tindakan seperti itu.

Bagai mimpi buruk yang menjadi nyata.

Sebenernya, saat perjalanan menuju hotel Intercontinental Incheon punya ayah, Sunhee udah menunjukan kegelisahannya. Mulai dari keringat dingin yang selalu keluar, cara ngomongnya yang mendadak menjadi kaku dan gugup, dan bahasa tubuhnya yang mengatakan kalau dia gak betah dan gak ingin berada lama-lama di dalam ruangan yang banyak orangnya.

Kejadian dimana Sunhee gugup untuk ngomong di depan umum saat permainan cerdas cermat berlangsung, ada satu orang yang mengatakan kalau sebaiknya Sunhee turun aja dari panggung. Siapapun itu orangnya, jahat banget. Dia gak memikirkan apa gimana perasaan orang yang ada di depan sana? Belum lagi orang-orang yang tertawa ke Sunhee karena Sunhee sedang gugup berada di atas panggung.

Dari situ gue tau, kalau kemampuan komunikasi berbicara dia di depan banyak orang kurang baik. Gue gak menyalahkan apalagi sampai memandang dia rendah. Karena gak semua orang punya kemampuan untuk berkomunikasi yang baik di depan umum. Hal itu bisa disebabkan berbagai macam faktor, kayak faktor pergaulan, masa lalu, lingkungan, dan masih banyak lagi.

Dalam kasusnya Sunhee, gue tau kalau dia gak bisa berbicara di depan umum dengan baik karena apa yang dia alami sewaktu dia masih duduk di bangku SD. Dia menjadi bahan tawaan teman-temannya sementara di saat yang sama Sunhee menangis sendirian dan gak punya temen sama sekali.

Malam itu Sunhee entah kenapa menceritakan semuanya ke gue. Termasuk apa yang dia alami di SMP. Gue gak ngerti, how can people be so cruel?

Apa sih yang membuat orang-orang yang suka ngebuli ini lebih baik dari orang yang dia buli? Lo cantik? Ganteng? Eksis? Kedua orang tua lo punya pekerjaan dan jabatan yang penting? Lo punya banyak uang? Hahaha, asal tau aja, dengan lo ngebuli orang lain, hal itu gak membuat diri lo lebih baik. Dan, jangan pernah bangga dengan seberapa banyak harta yang lo miliki. Tuhan bisa aja mengambilnya dari lo disaat-saat yang gak di harapkan.

Always think twice before you do something, kalau ada perasaan yang tersakiti karena perilaku lo, mereka bisa berdoa yang nggak-nggak loh.

Orang yang tersakiti, doanya pasti akan terkabulkan, kan?

Makanya, hati-hati kalau bertindak.

Lagian buli-bulian itu alay banget menurut gue. Gak ada faedahnya. Sama halnya dengan ngelabrak. Ngapain ngelabrak orang kalau mereka gak salah? Waktu gue masih menjabat sebagai asisten seorang psikolog yang ada di Seoul, pernah ada satu pasien yang dateng bersama orangtuanya dan menceritakan kalau dia di labrak dan gak ada alasan yang jelas kenapa. Padahal anaknya cantik dan keliatannya pinter.

Apa mereka melabrak karena anak ini cantik dan pinter? Kalau sirik bilang aja, gak usah sampe ngebuli gitu.

Keliatan banget orang-orang yang ngelabrak itu takut tersaingi.

🍑 FLASHBACK 🍑

"And... as a boyfriend?" Sunhee menatap gue dengan sedikit kebingungan. Gimana gak bingung, lagi saat-saat kayak gini gue malah nanya dia untuk jadi pacar gue. "Nggak usah dijawab sekarang. Lo bisa mikir-mikir dulu." Kata gue sambil tersenyum ke Sunhee.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang