67. Baby Steps

9.7K 1K 41
                                    

"Jihye, take a deep breathe." Jaehyun memulai sesi percakapannya dengan Jihye—sebuah usaha untuk membuat Jihye tenang.

Mau gue kesel banget tadi ngeliat Jihye meluk Jaehyun, gue tetep membantu Jaehyun untuk membuat Jihye tenang. Pundaknya gue usap-usap agar dia merasa sedikit lebih tenang dan rileks. Dan ya, bener aja. Jihye mengikuti Jaehyun untuk menarik nafas dalam dan membuangnya perlahan. Jihye melakukannya beberapa kali sampai akhirnya tangisnya berhenti, hanya matanya aja yang masih merah karena dia menangis tadi.

"Kamu mau bilang sama saya tentang apa yang sebenarnya terjadi?" Bahasanya Jaehyun kaku banget seriusan, kayak kanebo kering. Pengen gue ketawain soalnya bahasa dia baku banget, belum lagi ekspresinya yang bikin gue pengen ketawa banget-banget. Tapi momennya gak pas. Yang ada gue nanti ditendang sama dia ke bulan.

"Namgil turns out not the father of my child."

"Kamu udah melakukan tes DNA?"

"Udah."

"Emang kandungan kamu umurnya sekarang udah berapa bulan?" Padahal kalau diliat-liat dan dikira-kira, umur kandungannya Jihye itu sekitar 7-8 bulan, udah besar soalnya.

"7 mau ke 8 bulan." Bener kan. Tapi, lama banget sampai akhirnya Jihye menyadari kalau Namgil bukan ayah dari anaknya yang sekarang dia kandung.

"Terus? Namgil gimana sekarang?"

"Dia marah ke aku dan gak mau ketemu sama aku, Jae."

"Emang kamu baru ngelakuin tes DNA sekarang? Kenapa gak pas kandungannya berusia 8 minggu? Kenapa baru sekarang?"

"Namgil yang minta untuk tes DNA."

Seriusan, gue kalau jadi Jihye pusing banget. Masalahnya, gue sama sekali gak ngerti dengan cara berpikir dia sekarang. Gue sendiri aja suka pusing sama cara berpikir gue yang sekarang, gue gak bisa membayangkan bagaimana kalau gue ada di posisinya Jihye.

"Kamu tau dia kemana?"

"Nggak."

Jaehyun sedari tadi masih duduk santai menyandar pada sandaran bangku sambil terus memperhatikan gerak-geriknya Jihye. Sementara Jihye, yang dia lakukan hanya menunduk dan menunduk.

"Kenapa kamu dateng ke saya? Dan kenapa kamu cari Sunhee?"

"I believe that you're a good person, Jaehyun. Aku cari Sunhee karena aku tau kalian berdua udah pacaran. Aku dateng ke apartemen kamu, tapi aku ngebel nggak dibuka. Aku inget kalau Sunhee punya Fleurish, jadi aku coba kesini dulu. Aku tau dia pasti tau dimana keberadaan kamu."

"Emang kamu mau saya bantu ngapain?"

"Find the father of my child...?"

Jaehyun nggak langsung menanggapi ucapannya Jihye. Dia berpikir sebentar sebelum akhirnya berdiri dan bilang ke gue untuk keluar dari ruangan ini sebentar. Dan gue iyakan.

Jadi sekarang gue lah yang menempati bangku yang tadi Jaehyun duduki. Gue memandang Jihye yang sampai sekarang masih menunduk dan keliatannya gak mampu untuk duduk dengan tegak.

Gue hanya sanggup untuk mengelus pundaknya dengan pelan sambil menunggu Jaehyun untuk datang kembali ke ruangan ini. Kayaknya ada sekitar 10 menit sampai akhirnya Jaehyun kembali ke ruangan ini.

"Jihye, berdiri. Saya akan antar kamu ke orang yang sekiranya bisa membantu masalah kamu."

"Just the two of us?" Yeee ngarep ini mbak satu.

"Sama Sunhee."

Gue gak tau kemana Jaehyun akan mengantar Jihye. Gue gak mau banyak nanya juga, cepat atau lambat juga nanti gue akan tau kemana tujuan kita.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang