"Jaehyun aku bosen... akunya nggak ngapa-ngapain disini. Gak produktif." Udah 3 jam berlalu semenjak gue tiba di kantornya Jaehyun. Dari tadi, Jaehyun hanya sibuk dengan kertas-kertas yang ada di atas mejanya. Map yang gue tebak isinya adalah kerjasama atau proyek baru juga banyak, matanya dengan teliti masih membaca kata demi kata yang tertera di atas kertas itu.
"Mau ngapain?" Tanyanya.
"Nggak tau. Tapi aku bosen, aku ngapain gitu..." gue yang duduk di sofa yang terdapat di tengah-tengah ruangannya pun berjalan ke arah depan meja kerjanya yang menghadap ke sofa. Tangan gue meraih papan nama yang terbuat dari kayu yang bertuliskan Jung Jaehyun lalu menaruhnya kembali.
"Mau main game?"
"Emang ada?"
"Ada. Ada PS4, X-box, Wii, Nintendo-kamu mau apa?"
"Tapi kalau aku main game nanti ngeganggu kerjaan kamu."
"Nggak lah, kamu nggak tau kalau tingkat kefokusan aku tuh tinggi? Mau kamu main game dengan suara yang besar banget pake speaker juga aku masih bisa fokus."
"Sombooooong."
Sambil tertawa kecil Jaehyun membalas ucapan gue, "beneran, dari pada kamu bosen? Emangnya kamu mau bantuin aku kerja? Bosen loh baca-baca kertas ginian."
"Coba liat." Tangan gue mengisyaratkan ke Jaehyun untuk melihat satu contoh kerjasama yang diberikan ke Jaehyun untuk disetujui. Kemudian, map yang berisikan kertas kerjasamanya Jaehyun putar balikan agar gue bisa membacanya dengan jelas.
"Gimana?" Tanyanya beberapa saat kemudian setelah gue selesai membaca.
"Menarik..."
"Serius menarik?"
"Hm." Sambil menganggukan kepala gue dengan pelan.
"Yaudah mau bantuin?"
"Tapi kan yang harus tanda tangan kamu, Jae."
"Oh iya..." suaranya terdengar agak kecewa, tadinya dia udah seneng karena gue mau bantuin dengan kerjaannya-tapi yang dibutuhkan orang-orang ini kan tanda tangannya Jaehyun, bukan gue. Emang gue siapa? "Yaudah." Tangannya menutup map yang tadinya terbuka dengan lebar di hadapannya, kemudian dia bangkit dari duduknya.
"Yaudah apa?"
"Udahan aja kerjanya." CEO emang gini, kerjanya semaunya dia aja kayak gimana.
"He? Tapi kerjaan kamu kan belum beres."
"Bisa nunggu."
Dengan ekspresi muka yang masih bingung, gue bertanya ke Jaehyun, "terus sekarang kita mau kemana?"
"Kamu maunya kemana?"
"Nggak... tau...?"
"Katanya bosen?"
"Ya bosen kan bukan berarti aku pengen pergi kemana gitu. Aku cuma gak ada kegiatan disini-jadinya bosen. Kalau aku ada kerjaan ya mungkin aku gak akan bosen."
"Hmm... gini aja deh. Kamu pilih kerjasama perusahaan yang ingin kerjasama sama The Jung Corporation. Terus kalau yang kata kamu menarik, unik, dan memberi potensi keuntungan yang besar, kamu pisahin. Kalau kata kamu nggak menarik kerjasamanya, tinggalin. Pokoknya pisahin."
"Terus yang kata aku ngebosenin nanti di kemanain?"
"Ya nggak aku tanda tanganin." Jawabnya dengan entengnya. Kalau gue menyetujui saran dia, berarti nasib perusahaan-perusahaan ini ada di tangan gue. Kalau kata gue proposal kerjasamanya gak menarik, berarti sama Jaehyun bakal di tolak gitu? Duh, fatal juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...