- Doyoung Point of View -
"I'll miss you." Gue mengucapkannya sambil memeluk Sunhee untuk yang terakhir kalinya. Seenggaknya untuk sekarang.
Karena, besar kemungkinannya kalau gue ketemu Sunhee di lain waktu, dia bukan Kim Sunhee yang gue kenal lagi. Dia bukan Kim Sunhee yang bisa gue peluk lagi kalau gue ingin meluk dia. Dia bukan lagi Kim Sunhee yang bisa gue telfonin terus-menerus kalau gue ingin ngobrol sama dia. Dia bukan lagi Kim Sunhee yang sekarang.
Besar kemungkinannya kalau gue ketemu sama dia, dia bakal udah ada yang punya. Tapi orangnya bukan gue. Karena 2 tahun itu waktu yang cukup lama untuk membangun hubungan dari 0.
Sedih gak? Sedih. Cuma gue kuat-kuatin.
"I'll miss you too, Doyoung." Kata-katanya terdengar menyedihkan. Kayak gak ingin gue untuk pindah. Tapi, mau gimana lagi? Ada projek yang harus gue pantau selama 2 tahun lamanya. Udah gitu, gue menyempatkan kepindahan sementara gue ke Praha sebagai misi untuk move on dari Sunhee.
Udah gue bilang kan kalau gak ada lagi harapan untuk gue? Gue gak nyalahin Sunhee kalau dia emang gak bisa membuka hatinya untuk gue. Hati itu gak bisa dipaksakan. Kalau dipaksa yang ada nantinya bukan tambah sayang satu sama lain, tapi yang ada jadi beban di hidup kita. Gue gak mau Sunhee dengan sengaja membuka hatinya untuk gue karena dia gak enak dengan perasaan gue seorang diri, terus yang ada nanti gue malah jadi beban untuk dia.
Gue gak mau jadi bebannya Sunhee.
Gue melepaskan pelukan gue dengan Sunhee perlahan. Gue bakal kangen banget sama wangi dia yang wanginya manis dan betah untuk berada di dekatnya lama-lama. Kalau dia ulang tahun, dia gak minta barang yang mahal-mahal kayak tas sampe puluhan juta. Gue gak tau apa yang harus gue beliin untuk Sunhee, sampai akhirnya gue membelikan parfum Jo Malone yang aroma Peony & Blush. Wanginya manis banget, floral scent. Gue tau dia suka bunga makanya gue beliin dia parfum itu, dan dia pakai parfumnya sampai saat ini.
Gue bakal kangen banget sama wanginya, pelukannya, suaranya, dan terlebih, sama orangnya.
"I'll see you soon... Jaehyun, gue titip Sunhee sama lo ya." Kata gue melihat ke Sunhee belum akhirnya mengalihkan pandangan gue ke Jaehyun lalu menepuk pundaknya dengan pelan.
"Aman sama gue Doy." Iya gue tau makanya gue percayain Sunhee sama lo, Jaehyun. Jagain kesayangan gue.
"And for you, Sunhee. Jaehyun yang bakal ngegantiin posisi gue mulai sekarang. You can trust him." Kalimat tersebut keluar begitu aja dari mulut gue. Gue tau ini saatnya gue melepas Sunhee dari gue dengan cara mengatakannya kalau Jaehyun yang akan menjadi pengganti gue.
Gue bisa melihat kalau Sunhee lagi menahan air mata untuk keluar dari tempat persembunyiannya. She's not good at hiding her feelings.
Sunhee keliatan ingin nangis. Tapi gue pura-pura gak menyadarinya sampai akhirnya gue membalikan badan gue dan mulai berjalan ke arah security check dengan yang lain. Gue berjalan tanpa melihat ke belakang. Kalau ngeliat Sunhee nangis karena gue mau pindah, yang ada gue bisa batalin projeknya.
Gak. Gak bisa gitu.
So, goodbye for now, Sunhee.
You might find a new lover soon. I hope you're happy, because that what matter for me the most.
Seeing you happy.
🍑🍑🍑
"Doyoung... bangun." Pundak gue digoyangkan halus oleh Ten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...