51. Kerang Jimbaran

7.6K 1.1K 91
                                    

"Sunhee bisa masak?" Tanya bunda yang kini udah berdiri dari duduknya. Kayaknya mau siap-siap masak. Yang namanya Jaehyun, dia suka banget ngejawab pertanyaan yang bukan diajukan buat dirinya.

"Bisa bun! Waktu itu Sunhee masakin aku daging sama sup, terus rasanya enak banget! Mirip sama masakan yang nenek suka masak." Jaehyun mengatakannya dengan senyum lebar. Kalau Jaehyun senyum lebar gitu, matanya suka menyipit dan akhirnya gak keliatan kemana matanya pergi. Cuma keliatan segaris aja. Udah gitu pipinya yang menggembul kalau lagi senyum lebar, kayak pipi chipmunk.

"Mau bikin menu kamu nggak? Kita masak bareng." Ajak bunda dengan girang.

"Ih bun! Sunhee kan tamu! Masa disuruh masak?" Lagi-lagi Jaehyun yang menjawab pertanyaan bundanya. Gue disini cuma diem aja memperhatikan Jaehyun yang dari tadi kalau ngomong penuh dengan rasa kagum-keliatan dari cahaya di matanya saat berbicara dengan bundanya.

"Jaehyun! Kamu protes aja, Sunhee-nya juga nggak protes. Ya kan Sunhee?" Dari nadanya seakan-akan bunda mengajak gue untuk berada di kubunya.

"Iya, gimana sih kamu Jae? Orang akunya nggak apa-apa, ya kan bun? Kok dia yang protes." Lucunya interaksi bundanya Jaehyun dengan anak laki-lakinya itu, interaksi mereka bukan kayak ke sesama orangtua dan anak, melainkan lebih kayak ke saudara. Buktinya, bundanya Jaehyun langsung memeletkan lidahnya ke arah Jaehyun begitu gue setuju dengan bunda.

"Tuh kan bunda bilang apa Jae, Sunhee mau kan masak bareng bunda?"

"Mau lah bun, masa nolak."

Jaehyun nggak menerima kekalahannya, "yah terus kalau Sunhee bantuin bunda masak aku sama siapa? Masa disini sama ayah?" Waktu ayahnya mengajaknya ngobrol mengenai bisnis The Jung Corporation, Jaehyun kembali dengan wajah yang sedikit lelah. Mungkin tadinya dia kesini ingin istirahat tapi malah di ajak bicara mengenai bisnis bersama ayahnya.

"Heh Jaehyun!" Ayahnya sadar kalau Jaehyun gak ingin berada di ruangan yang sama dengan ayahnya Jaehyun.

"Aku ikut bunda sama Sunhee masak aja ya!" Kayak anak kecil, padahal Jaehyun udah berumur 25 tahun loh, tapi sikap pura-pura nggak mendengar ucapan ayahnya ini persis mirip anak kecil banget. Jaehyun ternyata bisa kayak gini ya jadi orang?

"Jaehyun sini kita omongin bisnis yang tadi belum selesai!" Ayahnya sengaja membuat Jaehyun makin jengkel, tapi Jaehyun malah berdiri dan ikut berjalan dengan gue dan bunda yang lagi berjalan ke arah dapur.

"Bun, ada yang harus dibeli nggak? Biar aku beli." Masih menghiraukan ucapan ayahnya. Dasar anak durhaka. Tapi disisi lain, ayahnya hanya ketawa-ketawa melihat tingkah laku anak laki-lakinya, mungkin dari tadi ayah hanya bercanda dan sengaja membuat Jaehyun jengkel.

"Nggak ada, kamu sana aja. Bunda mau berduaan sama Sunhee."

"Ih bun! Yang pacarnya Sunhee kan aku!"

"Nah, kamu kan pacarnya. Karena kamu pacarnya, waktu berduaannya juga makin banyak kan? Sekarang bunda yang berduaan sama Sunhee. Mau bunda interogasi."

"Yah jangan dong bun! Tau gitu aku gak ajak Sunhee kesini kalau cuma mau di interogasi."

"Hush sana, kamu ke ayah kamu aja tuh. Ada obrolan yang belum selesai kan kamu sama ayah kamu?"

Walaupun Jaehyun udah memelas ke bundanya, bunda tetep nggak setuju. Sebagai anak yang baik hati, berbakti kepada kedua orangtua, dan rajin menabung, Jaehyun mengikuti apa kata ibunya. Akhirnya dia kembali ke ruang tengah dimana ayahnya masih berada disana.

Memasuki dapur istana-gue sebut istana karena rumahnya Jaehyun emang kayak istana. Gede banget. Meja dapur yang berwarna putih dilengkapi dengan garis tipis berwarna emas dan papan meja yang beralaskan bahan marble, membuat dapur ini terlihat sangat mewah. Belum lagi langit-langit yang dilukis gambar ala-ala Yunani membuat dapur ini terlihat semakin mewah-dan estetik tentunya. Lukisan yang ada di langit-langit ini kayak lukisan yang ada di langit-langit museum di Perancis. Kayak yang ada di Istana Versailles contohnya, kebayang mewahnya kan?

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang