31. It Was Me

7.8K 1.2K 74
                                    

Ting tong ting tong
Ting tong ting tong
Ting tong ting tong

Minta di sembelih ini orang yang ngebel rumah gue. Lagian ngapain sih pagi-pagi ngebel rumah orang? Mana ngebelnya gak nyantai.

Gue selalu membiasakan diri untuk melihat siapa yang datang melalui monitor intercom doorbell yang terletak di samping pintu sebelum membuka pintu apartemen gue, tujuannya ya untuk jaga-jaga siapa tau orang yang dateng bukan orang yang gue kenal dan punya niat jahat untuk melakukan kejahatan.

Waktu gue liat, ternyata Doyoung.

Dari tampang dia, keliatan kalau dia marah banget. Rambutnya berantakan, dasinya udah gak rapi, jasnya juga dia pegang ditangannya. Ekspresi mukanya penuh amarah. Apa Jaehyun bilang ke Doyoung kalau semalem gue mencium dia?

Gue takut.

Doyoung jarang banget keliatan marah kayak gini.

Ting tong ting tong
Ting tong ting tong
Ting tong ting tong

Karena pintu depan gak kunjung gue buka Doyoung terus-terusan memencet bel apartemen gue. Akhirnya gue memberanikan diri untuk menghadapi Doyoung.

Gue menarik nafas terlebih dahulu dan membuangnya perlahan, berharap Doyoung mau mendengarkan penjelasan gue kalau semisal dia bertanya.

Eh, tapi kalau dia nanya, gue harus mulai menjelaskan dari mana?

Ting tong ting tong
Duk duk duk

Dia kelamaan nunggu diluar akhirnya pintu apartemen gue dia gedor.

Yaampun, gue takut banget.

Mau gak mau harus gue hadapi.

Ceklek

Membuka pintu perlahan, gue sambil berdoa semoga gak ada kejadian aneh yang akan terjadi hari ini. Tapi, emang gue dan hidup gue gak akan bisa jauh dari kata aneh. Begitu Doyoung melihat sosok gue, dia langsung menarik gue ke dalam pelukannya. Dia peluk gue dengan erat. Tangannya sembari mengelus-elus kepala gue.

Doyoung gak marah sama gue?

"Sunhee, lo gak apa-apa kan?" Tanyanya yang masih memeluk gue.

"Kenapa emangnya?" Tanya gue dengan heran, lalu menarik tubuh gue untuk menjauh dari tubuhnya Doyoung- tapi dia tahan.

"Si brengsek Jung Jaehyun itu nyium lo semalem kan?! Lo gak apa-apa kan?! Dia ngapain lagi ke lo?! Kok lo gak bilang sama gue kalau Jaehyun main nyosor?! Kalau setan lewat terus makin jauh gimana?!"

Tampangnya kini penuh dengan rasa khawatir. Tangannya merapikan rambut-rambut gue yang berantakan. Gue mau nangis aja.

Kenapa Jaehyun bilangnya kalau semalem dia yang nyium gue? Dan kenapa dia harus bilang ke Doyoung tentang kejadian semalem? Gue rasa gak perlu dia bilang itu ke Doyoung. Selain bukan hak dia untuk bilang, menurut gue, Doyoung gak perlu tau sekalian apa yang terjadi tadi malem. Karena aksi gue semalem hanya merupakan kesalahan yang akhirnya gue sesali sampai sekarang. Gue ingin mencoba untuk berpikir kalau seakan-akan tindakan gue semalem itu gak ada, tapi Jaehyun malah mempersulitnya.

"Doy..." gue mulai nangis lagi. Gue gak suka kalau gue lemah gini. Tapi mau gue masih ngerasa bersalah sama Doyoung.

"Loh loh?! Kenapa Sunhee?! Dia ngapain lo lagi?" Kedua tangannya memegang lengan gue bagian atas. Karena Doyoung lebih tinggi dari gue, dia harus menekuk kakinya sedikit biar tingginya sejajar dengan gue yang tingginya hanya sampai setelinganya.

"Doy..." tangis gue malah makin menjadi-jadi. Disaat yang sama Doyoung heran kenapa gue tiba-tiba nangis. Akhirnya dia kembali memeluk gue dengan erat. Gue pun nangis di dalam pelukannya. Gue yakin banget kalau bajunya dia basah sekarang.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang