"Sunhee, ayah sama bunda aku ingin ketemu kamu." Horor. HOROR. Gue masih malu dengan kejadian kemarin-kemarin di saat gue pergi dari acara gathering yang diadakan oleh perusahaan ayahnya Jaehyun dengan keadaan yang gak baik-baik aja.
"Malu ah, Jae..."
"Kenapa malu?"
"Kamu lupa kejadian kemarin-kemarin? Malu aku sama ayah sama bunda kamu."
"Aku udah bilang ke ayah sama bunda kok... kamu gak suka sama tempat kerumunan kayak gitu... terus aku bilang aja kemarin ada orang yang gak profesional tuh, malah neriakin suruh kamu turun. Mana yang lain pake ketawa segala-kesel aku. Orangnya juga udah ayah aku kasih warning."
"Hee? Warning? Warning kenapa?"
"Ya kan dia udah neriakin kamu terus bikin kamu malu di depan banyak orang. Ayah nggak suka orang yang suka humiliating orang depan banyak orang. Jadi dia kena warning."
"Loh... kasian..."
"Kok kasian?!"
"Habis orangnya kena warning... bukan karena aku kan?"
"Sunhee... Sunhee..." tangannya mengelus rambut gue, "bukan karena kamu kok. Jangan khawatir, lagian dia yang salah ngapain pake teriak gak jelas kayak kemarin. Jadi aja kena sama ayah."
Gue terdiam.
"Jangan mikir yang nggak-nggak. Pikirin aja pacar kamu yang ganteng itu."
"Pacar aku? Lee Min Ho dong?" Dengan asal gue menjawabnya dan berhasil mendapat satu sentilan di jidat.
"Kamu kalau ngomong suka ngasal. Jung Jaehyun lah pacar kamu! Siapa lagi?"
"Ooooh kamu tuh pacar aku?" Gue mengatakannya dengan nada seperti ngomong ke anak kecil dan pura-pura baru tau dengan fakta kalau Jaehyun adalah pacar gue. Suka gue isengin dia.
"Iya lah!" Sikapnya yang kayak anak kecil membuat gue tertawa gemas. "Jadi gimana, mau ketemu sama ayah sama bunda aku?"
"Takut Jae..."
"Ngapain takut? Ada aku."
"Kalau ayah sama bunda kamu gak suka sama aku gimana?"
"You got nothing to lose, Sunhee. I can guarantee they liked you. Krystal aja suka sama kamu-dia tuh susah banget untuk suka dan srek sama orang, lebih susah dibandingkan ayah sama bunda. Tapi, dia bilang ke aku kalau dia enjoyed your presence."
"Jangan ngada-ngada."
"Yaampun," katanya sambil tersenyum, "ngapain aku ngada-ngada? Biar kamu tau, mending kita langsung ketemu sama ayah sama bunda aja ya?"
Walaupun hati dan otak gue gak sinkron sekarang, karena mereka sedang berdebat tentang apakah gue harus datang menemui ayah dan bundanya Jaehyun atau nggak. Hati gue mengatakan untuk datang, tapi otak gue bersikeras mengatakan untuk menolaknya dan pulang aja. Tapi kali ini gue akan mengikuti apa kata hati gue.
"Oke... tapi aku mau pulang dulu ganti baju. Habisnya banyak cat di baju aku."
🍑🍑🍑
Rumah ayah dan bundanya Jaehyun itu... kayak istana. Sumpah, istana yang kayak ada di dongeng-dongeng. Rumahnya besar banget, kayaknya bisa deh ini 10 keluarga tinggal disini-he gue emang lebay tapi gue gak bohong waktu gue bilang rumahnya ini besar banget.
Memasuki gerbang depannya aja, penjaganya ada banyak. Belum waktu kita sampai di depan rumahnya Jaehyun-kalau di mall-mall disebutnya tempat drop off, banyak banget orang yang menunggu di depan rumahnya Jaehyun, pakaiannya juga rapi-rapi banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Фанфик[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...