- Doyoung Point of View -
Selama di apartemennya Sunhee, kita cuma nonton seharian, terus makan, nonton, makan, cuma gitu aja. Sampe akhirnya ini udah malem banget dan tiba waktunya untuk gue pulang, gue besok bakal pergi ke Praha. Dan gue belum bilang ke Sunhee kalau besok gue bakal pergi untuk pindah sementara, karena ada projek yang harus gue pantau selama dua tahun. Nilai projeknya juga gak main-main, mencapai angka 2 triliun dolar Amerika.
"Gue balik dulu ya." Pamit gue Sunhee sambil mengambil jas gue yang gue taruh di lengan sofa. Tadi pagi kondisi gue gak karuan banget, stress sendiri. Sampe pakaian yang gue kenakan berantakan. Rambut gue, gue acak-acakin. "Lo jangan aneh-aneh selama gue gak sama lo. Kalau ada apa-apa bilang."
"Iya." Cuma iya yang keluar dari mulutnya.
"Lo gak usah pikirin lagi kejadian tadi malem. Anggap pelajaran buat lo. Lo gak bisa memperlakukan sembarang orang kayak gitu." Nasehat gue ke Sunhee, berharap dia mendengarkan nasehat yang gue berikan.
Sunhee hanya menatap gue dengan tatapannya yang sedih. Gue kadang ingin tau, hal apa sih yang sedang ada di dalam pikirannya sekarang. Apa yang membuat dia natap gue sedih kayak gini. Dia tau gue mau pindah aja gak... gue gak mau nambah kesedihan dia lagi. Dia pasti bakal sedih kalau gue kasih tau dia tentang berita kepindahan gue- apalagi kalau taunya h-1 sebelum keberangkatan. Tapi sebenernya salah gue juga sih, kenapa gue gak bilang dari lama?
"Iya iya."
"Gue balik. Inget kalau ada apa-apa telfon gue. Jangan telfon Kak Junmyeon mulu, kasian dia banyak kerjaan." Yah Doy, mulai besok kan lo bakal ke Praha. Gimana mempertanggung jawabkan ucapan lo barusan? Kalau emang ada apa-apa sama Sunhee, lo harus gimana?
"Emang lo gak banyak kerjaan?"
"Gue mah gampang." Dengan entengnya gue menjawab. "Yaudah, gue balik ya. Daaah." Lalu melambaikan tangan gue ke Sunhee dan mulai berjalan ke arah lift. Begitu sosok gue menghilang di belokan menuju lift, suara pintu ditutup bisa gue dengar.
Selesai dari apartemennya Sunhee, gue ngajak Jaehyun ketemuan dulu. Gue gak mau kalau besok gue pergi, hubungan pertemanan gue dengan Jaehyun dalam keadaan gak baik. Gue sangat menghindari hal itu.
Kita janjian untuk ketemu di kafe deket apartemennya Sunhee, karena gue menyuruh dia untuk datang ke apartemennya, meminta maaf secara langsung, dan meminta tolong beberapa hal.
"Lo dari apartemennya Sunhee?" Basi banget Jung Jaehyun, jelas-jelas dia tau gue dari apartemennya Sunhee.
"Iya." Lalu menyuruput kopi yang gue pesan tadi sebelum akhirnya duduk berhadap-hadapan dengan makhluk yang ada di depan gue.
Keadaan hening untuk sesaat.
"Jae." Gue kembali membuka percakapan.
"Kenapa Doy?"
"Kenapa lo bohong ke gue soal kejadian kemarin malem?" Semalem Jaehyun dateng ke apartemen gue dan bilang kalau dia yang nyium Sunhee, tapi tadi Sunhee ngakunya kalau dia yang nyium Jaehyun. Dari cara ngomongnya Sunhee, gue tau dia lagi gak bohong.
One thing about Sunhee, dia gak pinter berbohong.
Gue gak enak juga sama Jaehyun soalnya semalem gue nonjok perut dia.
"Maaf Doy."
"Gue gak minta lo minta maaf sama gue. Gue ingin tau kenapa lo bohong."
"Soalnya gue ngeliat tatapannya Sunhee kalau dia nyesel, gue gak mau dia kepikiran... gak mikir panjang ya gue langsung dateng ke apartemen lo terus ngakunya gue yang ngelakuin?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...