"Sunhee, adik gue mau ikut makan siang gak apa-apa? Dia lagi ada di deket sini, mau ikut makan siang. Tapi gue gimana lo sih, kalau lo mau, gue suruh dia kesini. Kalau gak, gue suruh dia ke tempat yang lain aja."
Buset, jahat banget gue kalau seandainya gue gak memperbolehkan adiknya Jaehyun ikut makan siang sama gue dan Jaehyun-kakaknya sendiri. Nanti yang ada gue di cap yang nggak-nggak sama adiknya.
"Suruh kesini aja kali."
"Serius?"
"Duarius."
"Oke deeeh." Jaehyun mengucapkannya lalu menyengir. Handphone-nya masih ada di tangannya daritadi, belum dia lepas. Dan beberapa saat kemudian gue bisa mendengar suara ketukan handphone, dia kayaknya lagi chat adiknya untuk dateng kesini.
Gue juga belum pernah kan ketemu sama adiknya Jaehyun. Gue penasaran sama sosok adiknya Jaehyun. Adiknya bakal mirip sama dia apa nggak ya? Adiknya laki-laki atau perempuan? Jujur aja, gue gak pernah nanya apapun terkait adiknya Jaehyun.
But I'll found out sooner.
"Udah gue suruh kesini ya." Handphone-nya dia taruh di ats meja, sebelahan dengan pesanan minuman Jaehyun yang udah datang.
Selama ini gue penasaran gimana keadaannya Jaehyun setelah putus dengan Jihye. Kayak, is he okay? Is there something-anything bad happened during the process of letting her ex go? How could he looks all fine?
Rasa penasaran gue terjawab begitu Jaehyun memecah keheningan yang ada antara gue dan dia selama beberapa saat.
"Sunhee, tau gak?" Katanya. Pandangannya fokus ke minuman yang ada di hadapannya. Sendok yang ditaruh khusus di dalam gelas untuk mengambil stroberi, dia gunakan untuk mengaduk-aduk minumannya.
"Kenapa?" Tatapan gue fokus ke Jaehyun. Tangan gue, gue lipat di atas meja, lalu badan gue condong ke depan. Menandakan kalau gue tertarik dengan topik pembicaraan kali ini. Padahal gue gak tau apa yang mau dia bilang.
"I've learned to let my ex go. And you know how I'm feeling? I feel amazing." Dia tersenyum tipis. Sendok yang dia gunakan untuk mengaduk-aduk minumannya dia taruh kembali. Kedua tangannya dia taruh di atas meja, tangan kirinya dia taruh begitu aja. Sementara tangan kanannya digunakan untuk menopang dagunya. Ada senyum kecil yang kemudian terlihat di bibirnya.
"How?"
"I just... I don't want to force myself to forget my past. I know it hasn't been a month, tapi lo tau kan kalau hubungan gue sama Jihye itu udah renggang jaman gue sama dia masih punya status? Bahkan udah 2 bulan lebih loh kita renggang..." gue mikir, 'how could someone maintain that kind of relationship?' kok bisa Jaehyun bertahan di hubungan yang udah jelas-jelas udah di ujung tanduk. Hubungannya Jaehyun dengan Jihye itu udah renggang selama 2 bulan, kenapa dia masih bertahan? Gimana cara dia bertahan? Emang love made us blind ya.
"I know... but... is there someone else catch your attention? I mean, someone's presence could be the reason why you could let her go that fast."
"Actually there is someone catching my attention lately..."
Dengan girang gue bertanya, "and who might that be?"
"You'll know it sooner or later."
🍑🍑🍑
Nggak lama setelah Jaehyun memberikan gue sedikit petunjuk mengenai seseorang yang udah menarik perhatiannya, Krystal dateng. Waktu dateng, Krystal ramah banget. Begitu melihat gue, dia langsung memberikan gue dan Jaehyun senyum yang lebar. Kemudian Jaehyun memperkenalkan gue dengan Krsytal, kita kenalan dan ya, selama makan siang berlangsung, sambil makan, kita sambil bertukar informasi mengenai diri masing-masing. Krystal ini orangnya seru untuk diajak bicara. Cuma emang kalau gak kenal sama dia, keliatannya jutek dan gak ramah. Tapi begitu kalian kenal, dia baik kok! Sama kayak Kak Irene, banyak yang menganggap dia jutek, padahal aslinya baik dan keibuan banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ms. Kim | Jung Jaehyun
Fanfiction[COMPLETED] Book two of Dr. Jung "Every negative thought, thing and action can be turned into a learning experience. Like instead of thinking "why am I like this" or "why is this happening to me" I'll ask myself "what can I learn from this," and it'...