34. This Ain't Goodbye

7.9K 1.2K 87
                                    

Seperti bandara pada umumnya, Bandara Internasional Incheon penuh banget pagi ini. Padahal baru jam 7 pagi. Kata Jaehyun, pesawatnya Doyoung terbang jam 8:45 di pagi hari. Tapi jam 7 gue sama Jaehyun udah ada di bandara.

Gue sama sekali gak bilang ke Doyoung kalau gue ke bandara hari ini, hal ini gue lakukan dengan sengaja untuk melihat gimana ekspresi dia nanti.

"Lo mau beli minum apa?" Tanya Jaehyun ke gue. Kita lagi nunggu di Moonbucks sambil menunggu kedatangan Doyoung. Kata Jaehyun, yang nganterin dia ke bandara itu ada beberapa temennya, Jaehyun salah satunya. Tapi kenapa Doyoung gak bilang sama sekali ke gue? Kenapa dia kok tega ninggalin gue selama 2 tahun tanpa mengucapkan kata-kata perpisahan dulu? Walaupun gue tau dia bakal balik lagi ke Seoul dalam 2 tahun... tapi... 2 tahun buat gue itu bukan waktu yang sebentar.

Gue sadar kok gue udah berbuat jahat ke Doyoung- banyak malah gue berbuat salah ke dia, tapi dia melakukan ini bukan karena dia masih ada rasa kesel sama gue kan?

"Peach tea aja." Gue menjawab pertanyaannya Jaehyun. Dengan cepat dia berjalan menuju kasir untuk memesan minuman dan sekalian bayar.

Sambil menunggu Jaehyun yang lagi memesan minuman dan Doyoung yang sampe sekarang belum ada kabar kalau dia udah sampe di bandara, akhirnya gue mengeluarkan handphone gue dari dalem tas. Lalu membuka aplikasi Instagram, setelah scrolling-scrolling dan gak menemukan konten yang menarik, gue keluar dari aplikasi Instagram dan membuka aplikasi Twitter, dan disitu banyak banget gosip-gosip yang berceceran. Gue paling suka main Twitter, soalnya banyak yang bikin thread tentang pengalaman mereka, mau itu pengalaman horor, liburan, atau bahkan rutinitas skincare, terus ada cara ngedit foto, cara dapet uang hanya dengan main handphone-walaupun gue agak ragu sih, tapi intinya semua ada. Thread di Twitter itu lumayan menghibur untuk gue. Apalagi kalau lagi gabut, gue biasanya suka buka Twitter.

Satu cup gelas Moonbucks di sodorkan ke depan gue, membuat gue melihat siapa yang memberikannya-orangnya ya pasti Jaehyun. Siapa lagi?

"Makasih." Kata gue sambil tersenyum lalu menaruh handphone gue kembali ke dalam tas.

"Sama-sama." Jaehyun mengatakannya sambil mengambil duduk di kursi kosong yang ada di hadapan gue.

"Belum ada kabar dari Doyoung ya?" Tanya gue setelah meneguk peach tea yang Jaehyun belikan untuk gue.

"Dia bilangnya udah deket. Paling nanti kita ke gerbang keberangkatan aja terus ketemuan disana."

"Oke." Gue mengangguk dengan pelan dan kembali meneguk peach tea yang masih memenuhi cup gelas Moonbucks.

Di hadapan gue, Jaehyun fokus pada handphone-nya sambil meneguk minuman yang dia pesan. "Doyoung udah di gerbang keberangkatannya. Dia baru selesai check in bagasi. Kita kesana sekarang yuk?" Ajaknya sambil melihat gue.

"Oke."

Gue dan Jaehyun pun keluar dari Moonbucks, minuman yang Jaehyun beli masih ada di tangan gue karena masih banyak minumannya.

Dari kejauhan, gue bisa melihat Doyoung yang lagi berdiri bersama beberapa orang lainnya. Mungkin asisten, sekretaris, dan beberapa temennya seperti apa yang Jaehyun katakan sebelumnya.

"Doy!" Jaehyun menepuk pundaknya Doyoung dengan pelan, membuat dia membalikan badannya sepenuhnya ke Jaehyun... dan gue.

Tatapan Doyoung sama sekali gak ramah dan ceria kayak biasanya. Mungkin dia gak berharap melihat gue di bandara sekarang. Tapi kenapa dia kok gak bilang-bilang ke gue kalau dia mau ke Praha selama dua tahun tanpa memberitahukan ke gue sebelumnya? Gue disini bukan pacarnya, tapi ya at least dia bilang ke gue kalau dia bakal pindah ke Praha, walaupun hanya untuk sementara. Tapi Praha itu jauh, gak kayak dari Seoul ke Tokyo. Kalau dia pindah sementaranya ke Tokyo juga masih bisa gue susul kalau gue ingin ketemuan sama dia. Tapi ini ke Praha di Republik Ceko, di wilayah Eropa. Jauh.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang