8. See You Later

11.6K 1.5K 85
                                    

Beberapa minggu telah berlalu semenjak kejadian di mobilnya Doyoung malam itu.

Karena sebelumnya Doyoung minta biar gue gak awkward sama dia, gue berusaha untuk gak canggung. Gue gak enak juga sama dia, karena gue udah nolak dia dua kali.

Tapi semoga Doyoung paham kenapa gue gak mau nerima dia sebagai pacar. Karena gue takutnya kalau hubungan kita berakhir, kita hilang kontak. Gue gak mau hilang kontak sama orang yang dekat dengan gue. Doyoung salah satunya.

Gue ngerasa hari ini kalau gue kurang sehat. Jadi gue meninggalkan Fleurish sebelum jam makan siang, lumayan merasa bersalah sih sama Joy, Jisoo, Kun, dan Winwin. Tapi kalau dipaksain, takutnya sakit gue ini tambah parah. Gue gak suka banget sama yang namanya sakit. Gak enak.

Gue dianter sama Winwin ke apartemen menggunakan motor miliknya. Jarak dari apartemen ke Fleurish gak begitu jauh. Hanya sekitar 10-15 menit, jadi gue bisa tahan sakitnya sampai di apartemen.

"Makasih ya, Win." Sambil melepaskan helm yang Winwin pinjamkan ke gue dan memberikannya ke pemiliknya. Jadi Winwin ini selalu membawa dua helm kemana pun dia pergi. Katanya takut ada orang yang butuh bantuan dianter atau kemana gitu, jadi dia bisa nganterin mereka. Emang baik-baik semua anak-anak gue tuh.

"Sama-sama, mba! Istirahat ya. Nanti Fleurish sepi gak ada Mba Sunhee."

Winwin umurnya masih 21 tahun, dia baru lulus kuliah dan berhasil lulus cum laude. Pinter banget pokoknya. Sebenernya Winwin ini adik sepupu gue. Sepupu jauh. Nah, sambil mencari-cari kerja yang pas untuk dia, dia sementara kerja di Fleurish dulu. Winwin juga suka sama yang namanya bunga-bunga. Dia tau kalau gue punya toko bunga. Dia melamar ke Fleurish untuk bantu-bantu gue dan gue terima. Lumayan nambah tenaga kerja.

"Oke! Hati-hati baliknya ya!" Kata gue.

Winwin membunyikan klakson motornya dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Saat pandangan motornya mulai mengecil dari pandangan gue, gue berjalan masuk ke apartemen. Rasanya pengen cepet-cepet makan obat terus habis itu langsung tidur. Gak enak banget kepala gue berat.

🍑🍑🍑

Ting tong ting tong
Ting tong ting tong
Ting tong ting tong
Ting tong ting tong
Ting tong ting tong

Demi apapun, itu yang ngebel apartemen gue ingin gue ajak gelut sekarang juga. Gue lagi pusing! Berat nih kepala gue! Lagi enak-enak tidur juga. Hhh siapa sih? Ngajak ribut.

Dengan terpaksa dan langkah yang berat, gue bangkit dari posisi tidur gue. Gue singkirkan selimut yang menyelimuti sebagian tubuh gue, lalu gue menuju ke pintu. Sebelum membukanya, gue melihat siapa yang datang dari layar intercom doorbell.

Ternyata Doyoung.

Ngapain dia kesini?

Akhirnya gue memberikan Doyoung akses masuk ke apartemen gue. Begitu pintu dibuka gue langsung berbalik dan berjalan menuju kamar gue lagi. Mau lanjut tidur. Masih pusing banget soalnya, gak tahan.

"Sunhee... Sunhee!" Ucapnya. Gue bisa mendengar dia sambil melepaskan sepatunya dan mengambil sendal rumah yang memang sengaja gue siapkan untuk tamu yang datang ke apartemen gue.

"Apa?" Masih terus berjalan ke kamar. Begitu memasuki kamar, gue langsung tiduran lagi dan membalut tubuh gue dengan selimut.

Tapi gue gak bisa melihat Doyoung. Dia kemana deh?

Akhirnya gue kembali memejamkan mata dan berharap pusing yang gue alami ini cepat hilang. Soalnya nyiksa banget.

Ms. Kim | Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang