Bangunan kosong
❣❣❣
Nada
Sean nganter gue pulang, tapi nggak langsung ke rumah gue. Motor Sean berenti di sebuah rumah besar dengan halaman depan yang luas, tapi kosong. Tak ada satupun kendaraan yang terparkir disana.
Gue turun dari motor Sean " Kok kesini?"
Sean membuka helmnya, membiarkan rambutnya bergerak kena angin. " Ini rumah gue."
" Kenapa kesini? Lo nggak mau nganterin gue?"
" Lo ganti baju lo dulu, takut masuk angin."
" Gue kan nggak bawa baju ganti."
" Gue pinjemin kaos."
Sean jalan ke arah pintu, rumah besar bernuansa modern berasa megah dan mewah. Halaman besar, beserta air mancur dan taman yang menghiasi. Tapi tetap terasa sepi, seperti bangunan kosong tak berpenghuni.
Sean membuka pintu dan terlihatlah ruang tamu yang lengkap dengan sofa kulit yang elegan, meja yang mewah dan lampu gantung yang mempesona. Ini kayak rumahnya Keyra tapi dalam versi elegan.
" Ke lantai dua."
Gue ngikutin Sean ke lantai dua, dilantai dua ada beberapa kamar yang pintunya dibiarkan sedikit terbuka, ruang keluarga lengkap dengan televisi dan balkon.
Sean masuk ke kamar yang satu satunya pintu tertutup rapat, kamar Sean. Aroma maskulin semerbak masuk ke indra penciuman gue, kamar Sean berbeda dari yang lain. Kamar bernuansa minimalis, luas lengkap dengan televisi menempel di dinding dekat lemari kaca yang penuh sepatu.
Meja belajar yang tertata rapi di dekat pintu geser yang mengarah ke balkon, rak penuh buku dan kasur yang dikanan dan kirinya terdapat meja kecil yang diatasnya diletakkan lampu kecil.
Sean meletakkan tasnya di kasur sembarangan, mengambil kaos di lemari geser.
" Lo ke kamar mandi."
Sean ngasih kaos polos berwarna biru ke gue.
" Sorry nggak ada celana yang pas."
" Nggak papa, gue permisi."
Gue ke luar dari kamar Sean, celingak celinguk dulu. Rumah segede gini kamar mandinya dimana?
❣❣❣
Sean
Untuk pertama kali gue ngajak seseorang ke sini dan untuk pertama kali gue cerita masalah pribadi gue ke orang lain. Gue harap gue nggak salah orang.
Gue buka pintu balkon di kamar, angin masuk ke dalam kamar. Menjelang malam, suasana yang tenang dengan langit orange buat gue tenang.
" Sean."
Gue balik badan, Nada. Dia udah selesai ganti baju dan ngeringin badan. Tapi dia nunduk mulu.
" Lo kenapa?" Tanya gue.
Nada natap gue dengan muka merah kayak kepiting rebus. Kenapa dia?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit)
RomanceRendy argatha frallo sang ketua osis SMA Harapan bangsa memiliki wajah yang tampan dan kecerdasan yang luar biasa mumpuni menjadi incaran setiap cewek disekolahnya tapi sayang semuanya tertutup dengan sikap dingin dan cueknya Sean ashka megatha sek...