Ini sekarang giliran gue sama Sean. Taulah gue siapa, yap Nada. Gue bakal cerita kehidupan gue setelah pacaran sama Sean. Hari ini seperti biasa Sean jemput gue ke sekolah pake motornya, sejak kita jadian kita lebih suka naik motor. Adem aja.
Gue keluar dan nyamperin Sean dihalaman. " Asataga! Itu mata kamu kenapa?" Sean kaget, gue cuman masang muka datar. " Gara gara aku main game semalem." Sean geleng geleng kepala " Masih ternyata, ntar sakit baru tau rasa." Omel Sean. " Ya maaf, ini yang terakhir kok." Jawab gue sambil nguap.
Kita sampai sekolah, gara gara kena angin mata gue makin nggak bisa dibuka. " Eh, hati hati." Hampir aja gue jatuh kesandung, untuk Sean langsung megangin tangan gue. " Oh ya maaf." Gue nguap lagi. " Aduh, ini pasti nanti pelajaran kamu bakal tidur." Tebak Sean, gue cuman meringis dengan mata setengah tertutup.
" Nggak papa, nanti kalo aku nggak paham pelajaran bisa tanya kamu." Jawab gue sambil nguap untuk kesekian kalinya. Gue dadah ke Sean, dan hampir gue jatuh lagi kalo nggak ada Sean. " Aku anter sampek kelas aja." Sean narik tangan gue pelan. Badan gue nabrak Sean beberapa kali, bener bener ini ngantuk yang paling parah.
" Loh kok berenti?" Tanya gue. " Iya ini udah sampek kelas kamu." Jawab Sean, gue ngangguk. " Eh ada kalian berdua." Walapun mata gue udah nggak kuat buka, tapi gue tau ini siapa. Keyra pastinya." Lo kenapa?" Nah ini pasti Della.
" Biasa main game sampek malem, udah gue ingetin nggak didenger." Sean malah yang jawab. " Iya maaf." Jawab gue sambil senyum tipis. " Udah ya aku masuk kelas, dadah." Gue jalan ke dalem kelas.
Bruk
Gue nabrak meja. " Aku nggak papa seriusan!" Teriak gue, Sean cuman geleng geleng. Dan bener tebakkan Sean gue ketiduran dijam pelajaran, dan sialnya ini pelajaran gue killer. " NADA!!" Gue langsung bangun, bahkan gue berdiri. " IYA!!" Mampus gue nggak sengaja teriak.
" Kamu tidur?" Tanyanya. " Maaf bu, saya tadi nggak sengaja tidur." Jawab gue. " Udahlah, kamu keluar. Tidur diluar aja." Tanpa keberatan sama sekali gue keluar, hukuman keluar kelas udah biasa buat gue. Gue jalan jalan, cari tempat yang paling enak buat tidur. Dan nggak ada tempat selain gudang. Gue rebahan di sofa dan mulai tidur.
Triiiiiinnngg....
Gue kebaung gara gara bunyi bel, udah jam kedua ya sekarang? Tapi kok sofanya pendek amat ya, kaki gue sampek nekuk. Perasaan cukup sama gue, bantal gue juga empuk lagi.
" Waaa!!!" Gue langsung bangun. " Kok?" Gue kaget sampek nggak bisa berkata kata. " Udah ketebak sih kalo bakal kaget, gimana enak tidurnya?" Jadi tadi gue tidur di pahanya Sean." Ya lumayan lah." Gue senyum. Sean natap gue datar. " Kamu ngapain disini? Emang boleh ijin keluar kelas?" Tanya gue, Sean malah bingung. " Hah? Ini udah jam selesai istirahat, tadi aja belnya bunyi." Jelas Sean.
Gue melotot kaget, gue langsung liat jam ditangan Sean. Bener udah jam masuk. " Bentar berarti aku udah tidur berapa jam? Kamu disini sejak kapan?" Tanya gue. " Aku dateng pas jam istirahat, kamu tidur kira kira dua jam setengah." Jelas Sean.
" Huaaa! Gimana dong?" Gue seketika nangis, bukan karena apa apa gue udah janji sama Sean nggak bakal bolos lagi." Lah kok nangis?" Sean jadi gelagapan. " Kan aku udah janji sama kamu bakal berubah, tapi apa nggak ada yang berubah hiks, hiks." Gue sesenggukkan.
" Iya, tapi nggak usah nangis. Ntar kiranya aku apa apain kamu lagi." Sean hapus air mata gue pelan. " Tapi kamu nggak marah?" Sean geleng pelan. " Nggak tapi jangan diulangi lagi." Gue ngangguk. " Yaudah sekarang kita ke kelas." Gue narik tangan Sean dan kekelas.
Dikelas gue coba fokus, tapi tetep aja gue sama sekali nggak paham. " Del." Gue manggil Della, dia noleh. " Lo paham nggak?" Tanya gue. " Lumayanlah kalo dasarnya." Waduh, kalo Della paham kok gue nggak bisa ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit)
RomanceRendy argatha frallo sang ketua osis SMA Harapan bangsa memiliki wajah yang tampan dan kecerdasan yang luar biasa mumpuni menjadi incaran setiap cewek disekolahnya tapi sayang semuanya tertutup dengan sikap dingin dan cueknya Sean ashka megatha sek...