Sean yang kembali bebas
❣❣❣
Ersya
Gue rada panik juga Raka ketauan, gue nggak tau kabar dia gimana setelah telefonnya mati.
Gue nyamperin Keyra, Erza, sama Della di ruang tv. Gue ikut duduk bareng mereka. Sekarang pikiran gue makin kacau aja. Banyak hal yang harus gue pikirin, dari mulai cara ngebebasin Dean, cari bukti tingkah Lia, ngeluarin Lia dari sekolah, mikirin resikonya, sekarang mikirin keadaanya Raka.
" Kenapa?" Tanya Erza tiba tiba, gue refleks noleh. " Nggak kayak biasanya lo narik nafas terus?" Tanya Erza lagi, gue sandarin punggung.
" Gue punya kabar buruk." Jawab gue. " Kabar soal Dean ya? Dia kenapa?" Tanya Della heboh. Gue geleng " Nggak, bukan Dean. Soal Raka, lebih tepatnya Raka ketauan Rita. Kebetulan dia ada dirumah Lia." Jelas gue.
" Sekarang Raka ditangkep gitu?" Tanya Keyra. Gue ngangkat bahu " Gue nggak tau, gue coba telefon tapi nggak diangkat. Kayaknya nasibnya lebih buruk dari pada Dean." Jelas gue.
" Lebih buruk gimana?" Tanya Keyra. " Kalo Dean mungkin masih dikasih makan, kalo Raka kan nggak tau. Siapa tau nggak dikasih makan." Jawab gue.
" Udah gue duga sih kayak gini, berarti kita nanti juga nolongin Raka. Kira kira sanggup nggak ya?" Tanya Erza. " Kayaknya sanggup, Raka tadi sempet ngirim info ke gue. Katanya dirumah Lia ada sekitar lima orang yang jaga, badanya sih nggak terlalu gede. Kayaknya nggak terlalu sulit juga." Jelas gue.
Della ngangguk " Bagus deh, udah lama gue nggak ngehajar orang. Lumayan bisa buat latihan." Jawab Della. " Bener juga, pingin ngehajar orang aja gue." Keyra jadi ikut ikutan.
Kalo ada Keyra sama Della, gue jadi rada tenang. Bisa bisa mereka yang kawalahan.
❣❣❣
Nada
Kita jalan ke dalam perumahan, untung aja nggak terlalu panas. " Oh nek alamat cucunya dimana?" Tanya gue. " Oh ini." Nenek ngasih gue kertas, gue baca alamatanya. Kok alamatnya kayak nggak asing, gue inget sambil jalan. Seketika nama keluarga muncul dalam otak gue.
" Kakek sama nenek kenal sama keluarga Megatha?" Tanya gue. " Kamu juga kenal?" Tanya kakek. Gue ngangguk " Iya saya satu sekolah sama Sean."
Mata nenek lngsung berbinar " Oh kamu temennya Sean?" Gue ngangguk. " Pas kalo gitu kita ketemu kamu." Jawab kakek, gue cuman senyum.
" Sean disekolah gimana?" Tanya kakek. " Baik kok dia, baik banget malah. Dia juga tanggung jawab." Jawab gue. " Kamu tau dari mana rumah Sean?" Tanya kakek. " Saya udah lumayan sering ke rumah Sean."
" Sean sendiri yang ngajak?" Tanya kakek lagi, gue angguk. " Kamu baik, kamu juga cantik. Sean nggak mungkin ngasih tau alamat rumahnya ke sembarang orang apalagi ke cewek. Kamu pacarnya ya?" Tebak nenek, gue cuman ketawa.
" Kalo nggak jawab berarti iya dong." Tebak kakek. " Ya gitulah nek, kek." Jawab gue salting. " Kalo kamu mau jadi pacarnya Sean kita dukung kok." Jawab nenek. " Makasih." Makin salting aja gue.
" Tapi nenek sama kakek baru mau ke rumah Sean?" Tanya gue. " Iya, baru sekarang. Kasian Sean pasti kesepian." Jawab nenek. " Loh bukanya pamannya Sean tinggal bareng. Katanya baru datang kemarin." Jawab gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit)
RomansaRendy argatha frallo sang ketua osis SMA Harapan bangsa memiliki wajah yang tampan dan kecerdasan yang luar biasa mumpuni menjadi incaran setiap cewek disekolahnya tapi sayang semuanya tertutup dengan sikap dingin dan cueknya Sean ashka megatha sek...