69

6.4K 255 5
                                    

Keterpurukan

❣❣❣

Rendy

Gue nggak peduli suara kelakson dari kendaraan lain saat gue melintas dengan kecepatan tinggi. Gue hanya berdoa semua semuanya salah.

Gue segera berhenti di depan rumah. Rumah yang kini di depannya terpakir beberapa mobil polisi. Gue parkirin motor disebrang jalan, dari sini gue bisa liat seseorang diseret masuk ke dalam salah satu mobil. Mata kita sempat bertemu beberapa detik.

Setelah semuanya pergi, gue lari masuk ke dalam rumah. Disana gue liat seseoramg yang duduk sendiri dengan tangisan. Gue langsung samperin dan gue tarik dia ke pelukan gue.

" Papa Ren, papa." Jawabnya sambil terus terisak. Gue biarin dia terus aja nangis di pundak gue. " Mama tenang aja dulu." Gue berusaha nenangin dia. Ya papa gue ketangkep polisi, kasus penipuan.

" Mama nggak percaya papamu melakukannya, penipuan. Penipuan apa?" Tanya nyokap sambil terus terisak. Rasanya sakit, rasanya sesak. Gue nggak percaya ini semua terjadi gitu aja.

Gue elus pelan rambut nyokap " Mama tenang, papa baik baik aja kok." Gue coba nenangin nyokap, walaupun gue sendiri nggak tau bisa tenang apa nggak. " Mama yang kuat, semangatin papa." Tambah gue lagi.

" Mama bener bener nggak percaya, selama ini dia melakukanya di belakang kita." Nyokap terus aja nangis. Gue lepas pelukanya, gue usap air matanya. " Mama jangan nangis lagi. Ada Rendy, papa pasti kuat ngelewatin semua ini."

Nyokap ngangguk " Mama tau, tapi gimana sama kamu. Kamu nggak takut dijauhi sama teman teman kamu disekolah. Keluarga kita tercoreng." Gue geleng pelan " Rendy nggak papa, jangan peduliin Rendy. Sekarang mama istirahat ya."

Gue bantu nyokap bantu ke kamarnya. Gue tutup badanya pake selimut, gue cium keningnya pelan. Gue pastiin dia bener bener tidur, baru gue keluar dari dalam kamar.

Gue jalan ke basecamp, ke kamar. Rasanya hari ini dunia gue langsung gelap, rasanya bener bener hancur. Gue terduduk lemes di balik pintu. Bayangan bokap saat di kawal polisi masuk ke dalam mobil, sempat terlintas dalam otak gue.

Tatapan keputus asaan masih bisa gue liat di matanya. Baru pertama kali ini ada tatapan lain dimatanya selain tatapan kebencian.

Selanjutnya apa lagi yang harus gue lakuin? Rasanya sekarang gue nggak hanya sendiri tapi juga terpuruk. Penyangga yang gue buat rusak seketika, gue nggak punya kekuatan lagi untuk berdiri tegak.

Dengan keadaan yang buruk, gimana gue bisa bantu nyokap berdiri? Gue yang biasanya terjatuh dan bangkit dengan sendirinya. Sekarang harus bantu seseorang untuk bangkit.

Hanya untuk sekedar menarik nafas lega aja rasanya susah, apa lagi untuk membuat orang lain bangkit. Sekarang gue harus gimana? Gue bener bener capek.

❣❣❣

Keyra

Gue berusaha mejamin mata berkali kali, tapi tetep aja nggak bisa. Semuanya udah pada tidur, tinggal gue aja. Perasaan gue kacau, mood gue merosot turun bahkan hancur. Kacau, cemas, was was. Semuanya jadi satu.

Gue bangun dan jalan pelan pelan ke dapur. Gue baru sadar keringan dingin mengalir deras, badan gue hampir basah kuyup. Jam masih tiga dini hari.

Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang