Pergi
❣❣❣
Dean
Gue baru aja pulang setelah nganter Rendy pulang dan ambil motor gue dirumahnya. Gue masuk ke dalam rumah " Dean pulang!!" Gue tau percuma juga gue teriak nggak bakal ada yang denger, apa lagi jawab.
" Baru pulang?" Gue sontak noleh ke sumber suara. Dylan. Gue cuman ngangguk, gue lanjuttin jalan ke lantai atas.
" Nggak makan?" Gue emang liat dia nyiapain makan di meja makan. Gue geleng pelan. " Tapi gue mau ngomong sama lo, sini."
" Nanti, gue capek." Jawab gue males " Keburu mama pulang, sebentar aja." Paksanya, gue menghela nafas dan akhirnya narik kursi duduk disebelah dia.
Dia nyodorin sepiring nasi goreng ke gue " Nih makan." Karena gue nggak mau berdebat gue makan aja nasi gorengnya. " Sorry, cuman itu doang gue nggak tau makanan kesukaan lo apa? Tapi nanti gue coba masakin deh buat lo."
" Nggak perlu." Jawab gue tanpa menoleh ke arahnya. " Kenapa? Kan lo nggak pernah dimasakkin makanan ke sukaan? Siapa tau lo suka sama masakan gue?"
Dia ngelawak ya? Masakan kesukaan apaan lagi? Disuruh makan aja jarang. " Jangan becanda." Dylan yang bingung sama apa yang gue bilang cuman geleng " Gue nggak becanda."
Gue natap dia datar " Lo pikir gue kayak lo, punya kesempatan buat makan semua masakan nyokap. Sampai bisa nilai setiap rasa masakan, nggak. Gue nggak bisa." Tekan gue, mungkin itu kalimat terpanjang yang pernah gue ucapin ke Dylan.
" Maaf." Gue lanjuttin makan, gue pingin buru buru pergi. Gue emang dari dulu menghindar dari dia. Gue takut rasa cemburu gue ke dia semakin besar dan berubah jadi kebencian. Lagian siapa juga yang nggak cemburu saat nyokap sama bokap lebih perhatiin dia dari pada gue.
" Apa lagi yang mau diomongin?" Tanya gue setelah Dylan terus diem. " Katanya lo bakal ada lomba basket ya seminggu lagi?" Gue ngangguk " Lo nggak usah dateng." Gue tau Dylan bakal dateng.
" Kenapa?" Tanya Dylan " Karena gue udah terbiasa sendiri." Jawab gue enteng. " Gue minta maaf."
Gue natap dia dengan sebelah alis terangkat " Maaf?" Tanya gue heran " Maaf karena gue udah jadi penghalang buat lo dapet kasih sayang dari mama sama papa. Gue emang nggak tau gimana rasanya jadi lo, tapi gue tau itu rasanya sakit. Tapi gue janji gue bakal bantu lo."Gue buru buru geleng " Nggak usah, itu nggak perlu."
" Tapi gue pingin lo dapet apa yang selama ini nggak lo dapet." Kekeh dia, gue natap dia datar " Lo nggak sadar perbuatan lo itu bikin gue makin trasnparan, semakin lo keras nunjukkin gue ke nyokap sama bokap semakin jelas juga gue nggak dianggep disini."
Gue berdiri " Mending lo diem aja, nikmatin apa yang lo dapet sekarang. Kalo bisa lo juga anggep gue transparan." Gue jalan mau ke kamar. Rasanya muak ngobrol sama dia.
Tapi tangan dia keburu nyekal tangan gue " Kenapa sih lo selalu ngehindar dari gue? Lo marahnya sama gue? Gue bakal ngelakuin apapaun, tapi jangan ngehindar dari gue." Gue nggak bisa.
" Iya gue menghindar dari lo karena gue nggak mau rasa cemburu gue jadi besar ke lo, gue nggak mau benci sama lo walaupun nyokap sama bokap lebih perhatiin lo." Gue nepis tangan Dylan kasar. " Sekarang lo diem atau ulah ulah lo bikin gue sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit)
RomanceRendy argatha frallo sang ketua osis SMA Harapan bangsa memiliki wajah yang tampan dan kecerdasan yang luar biasa mumpuni menjadi incaran setiap cewek disekolahnya tapi sayang semuanya tertutup dengan sikap dingin dan cueknya Sean ashka megatha sek...