Ersya

2.9K 154 7
                                    

Sekarang giliran gue, gue yang terakhir ya? Sebenernya gue nggak tau ini bakal jadi seru atau gimana. Karena gue nggak terlalu suka yang namanya kisah cinta, tapi di SMA ini gue kena juga.

Siang ini, dijam istirahat gue dikantin. Nggak sendirian ada Erza sama Raka, kita makan bertiga aja. " Diantara kita tinggal lo doang yang jomblo." Gue ngelirik Erza, dia ngejek? " Mau gue bantu cariin pacar?" Tawar Raka. " Kan gue bilang, males pacaran dulu." Jawab gue sambil makan.

" Sampek kapan lo jomblo?" Tanya Erza gue cuman diem aja. " Btw, katanya ada anak baru. Dia bikin heboh, anak anak kelas pada ngomongin dia tuh." Jelas Raka. " Kenapa? Dia anak artis? Atau anak pejabat?" Tanya Erza. " Bukan, kataknya dia cantik banget. Cuman sayang dia barbar, kalo ngomong ceplas ceplo. Kayak terus terang gitu." Jelas Raka.

" Gue heran sama nih sekolah, kenapa rata rata cewek disini gitu ya barbar, seenaknya sendiri tapi menarik." Erza senyum lebar, lagi mikirin Abel pasti. " Kata siapa? Cewek gue nggak." Jawab Raka, Erza mukul Raka pelan. " Kan gue bilang rata rata."

" Good morning!" Tiba tiba aja ada yang teriak, semua orang dikantin liat ke arah dia. " Siapa sih? Heboh banget." Tanya Erza. " Nah itu dia, si anak baru. Heboh, ceplas ceplos, cantik, polos, imut katanya." Jelas Raka, gue merhatiin dia sekilas terus makan. Bukan nggak tertarik dia sama kayak Keyra cuman lebih heboh aja.

" Hallo." Dia nyamperin kita, gue cuman diem aja ngeliatin kita. " Oh kalian kakak kelas yang katanya kembar ya?" Tanyanya, Erza ngangguk. " Oh lo tau soal itu, wajar sih kita lumayan populer." Jawab Erza dengan gayanya. " Wajar sih, kak Erza yang mana?" Erza angkat tangan.

" Oh berarti ini Kak Ersya ya?" Gue cuman ngangguk doang, entah kenapa gue ngerasa risih aja. Dia bener bener tipe orang yang heboh. " Kak Ersya ganteng, aku suka kakak. Mau jadi pacar aku?"

Sontak aja Raka yang lagi minum nyembur, Erza natap gue kaget. Gue seketika berhenti makan, semua orang natap gue. " Oh ya namaku Adara." Dia masih bisa santai setelah bilang itu. " Lo nembak dia barusan?" Tanya Raka nggak percaya. " Iya, dia ganteng. Mau nggak jadi pacar aku ya?" Tanya Adara lagi.

" Gila lo ditembak, gue aja waktu itu nembak Abel duluan. Jarang jarang kan ada cewek kayak gini." Jelas Erza, gue natap Adara. Ya dia natap gue dengan mata yang lebar, gue nggak tau dia serius atau nggak.
" Nggak." Jawab gue singkat. Adara langsung cemberut " Kenapa? Aku suka lo, ini aku suka seriusan sama kakak."

" Nggak papa, lo suka sama cowok lain aja." Gue berdiri mau pergi, tapi dia ngehadang jalan gue. " Nggak mau, aku mau sama kakak. Pokonya aku bakal berusaha supaya kakak mau sama aku, nggak peduli apapun caranya." Gue nggak peduli sama kata katanya, dan milih pergi dari sana.

Seharusnya gue tau apa yang dia lakuin, tapi gue nggak tau dia bakal serius buat ngelakuin semua hal. Bahkan hal hal yang nggak masuk di otak gue juga.

Pas pelajaran gue tenang tenang aja, sama sekali nggak ada yang ganggu. Sampek gue yang sama Erza duduk dideket jendela dikagetkan sama tulisan
" Aku suka sama Kak Ersya, aku tunggu jawabannya. Kalo nolak bakal aku kejar."
-Adara-

Gue nepuk dahi " Za lo ambil tuh kertas." Suruh gue, Erza langsung angambil " Gue nggak nyangka dia langsung nembak lo, habis ini siap siap aja lo digosipin." Erza ketawa, gue sama sekali nggak peduli. Pas istirahat kedua ada kejadian lebih parah lagi, Adara ngikutin gue terus.

" Kak Ersya ganteng banget ya? Pantes sih banyak yang suka. Aku juga suka kakak, mau kemana sih." Jujur dia bener bener buat gue risih, gue berhenti dan dia ikut berhenti. " Gue boleh nggak minta jangan ngikutin gue mulu. Jujur lo bikin gue risih." Jelas gue.

" Nggak bisa tapi kalo diem kayaknya bisa." Bodolah dan dia bener bener ngikutin gue sampek masuk kelaspun dia nunggu didepan kelas. " Lo nggak kasian sama dia?" Erza merhatiin Adara di depan kelas.
"Ngapain? Dia sendiri yang bikin repot." Jawab gue nggak peduli.

Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang