keyra

3.8K 217 5
                                    

Sekarang udah giliran gue ada cerita, banyak hal yang gue alami semenjak jadian sama Rendy apalagi umur jadian gue masih muda banget dari pada Nada sama Della yang udah jadian dulu.

Pagi ini Rendy udah duduk diruang tamu, iya udah akrab banget sama keluarga gue. " Dah yuk berangkat." Ajak gue  Rendy berdiri. " Udah pamitan belum?" Gue ngangguk, kita  berangkat pake mobil.

" Nanti ada rapat osis nggak?" Tanya gue, " Nggak ada sih, tapi nanti bakal ada persiapan olimpiade." Jawab Rendy, muka gue langsung cemberut. " Kamu didisuruh ngurusin lagi?" Tanya gue Rendy ngangguk." Lama nggak sih?"

" Kayaknya nggak lama lama juga." Jawab Rendy. " Kalo gitu aku tunggu ya sampek rapatnya selesai, boleh?" Minta gue. " Hah? Serius? Nggak kesorean kamu pulangnya?" Gue langsung geleng. " Santai  aja." Rendy ngangguk.

Emang gitu kita jarang pulang bareng, kalo Rendy ada rapat atau acaran lain. Gue pulang bareng kakak gue, tapi nggak tau gue hari ini mau bareng dia terus. Sampai sekolah kita jalan bareng, sebenernya masih banyak orang sirik yang nggak suka gue sama Rendy. Nggak tau alasannya apa, tapi gue bodo amat.

" Kamu beneran mau nunggu ku selesai rapat?" Tanya Rendy memastikan, gue ngangguk dengan semangat. " Yaudah nanti rapatnya diruang osis kok, tapi maaf ya istirahat pertama nggak bisa bareng." Gue ngangguk, itu udah biasa. Rendy jalan ke kelasnya, gue jalan ke kelas.

Raka udah dateng aja. " Hallo yang mulia." Goda gue ke Raka, mukanya langsung nggak enak. Gue duduk disamping Raka, dia sibuk banget sama hpnya. " Lo ngapain? Lagi berantem sama nyonya?" Tanya gue.

" Nggaklah, kita tuh jarang beratem. Emang lo, kasian gue sama Rendy dapet cewek barbar." Ledek balik Raka. " Tuh mulut ya, dikontrol." Bales gue sewot. Nggak lama Nada sama Della baru balik " Dari mana?" Tanya gue. " Dari kantin aja." Jawab Della.

" Key tau nggak tadi dikantin, banyak tuh yang ngomongin lo sama Rendy. Kayaknya sih masih nggak suka lo sama Rendy." Kata Nada dengan hebohnya. " Bisa nggak kalo soal itu nggak usah cerita?" Tanya Della. " Ya kenapa? Biar Keyra tau." Jawab Nada.

" Udah biarin aja, gue nggak terlalu peduli soal gituan, ntar kalo gue ladenin mereka malah sering ngomongin gue." Jelas gue. " Iya sih, kalo Rendy gimana ya denger soal ini?" Tanya Nada. " Alah lo kayak nggak tau Rendy aja gimana, diamah bodo amat." Bukan gue yang jawab tapi Raka.

Semenjak berita jadian gue sama Rendy kesebar ke seluruh sekolah, gue mau nggak mau harus bersahabat sama yang namanya omongan busuk dari orang sirik. Mau gimana lagi, gue juga nggak mungkin marahin mereka satu satu, dikira orang gila nanti. Kalo Rendy nggak masalah gue juga nggak masalah.

Istirahat pertama gue pergi sama Nada aja, Della lagi ke kelasnya Dean nanti di nyusul katanya. Kita duduk dan pesen makanan. " Lo nggak sama Sean?" Tanya gue ke Nada, biasanya nempel mulu sama Sean. " Nggak Sean katanya lagi konsultasi sama guru bk, soal peraturan baru." Gue ngangguk, wajar Sean sering ke ruang bk buat bahas tata tertib sekolah. Diakan seksi kedisiplinan sekolah.

Nggak lama Della akhirnya dateng juga, dia langsung bawa jus dan duduk disamping Nada. " Lo nggak sama Dean?" Tanya Nada, Della geleng. " Lagi ngerjain apa gitu dia sama anak basket." Jawab Della. " Sadar nggak sih sekarang susah banget ngajak mereka makan dikantin bareng." Kata gue sambil meringis miris.

" Namanya juga anggota osis." Jawab Della, kita sama sama narik nafas panjang. Ini salah stu hal yang harus kita maklumi, kita nggak mungkin ngelarang merekakan? Lagi enak enakkan makan ada suara, nggak terlalau berisik sih. Tapi agak gimana gitu.

" Lah itu kan Keyra kan?" Katanya sambil ngelirik gue. " Oh, yang pacaranya ketua osis itu?" Tanya yang lain, semua pada ngangguk." Kok mau ya? Nakal iya, cantik? Biasa aja padahal, nggak pinter pinter amat juga." Tuhkan ada yang sirik.

Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang