Ice prince vs bad girls ( Sudah Terbit)

04

Mau coba gue gampar
nggak?

❣❣❣

Keyra

Disinilah tempat gue, Della, dan Nada terdampar pulang sekolah. Tempat yang nggak pernah sekalipun gue nginjekkin kaki disini, perputakaan. Ini semua gara gara tiga makhluk antartika yang sekarang lagi lihatin kita datar.

" Tata bukunya." Suruh Sean

" Harus cepet." Tambah Dean

" Nggak ada penolakan." Paksa Rendy.

Wih mereka bisa ya ngomong nyambung kayak tadi? Singkat, padat, dan yang pasti nyambung. Nggak kebayang kalo mereka kembar, mungkin bakal dinobatkan sebagai kembaran terkompak sepanjang musim. Tapi kayaknya mereka udah dapat nominasi sebagai makhluk paling dingin di SMA Harapan Bangsa😏.

Aslinya gue ogah banget disuruh nata buku, tapi percuma nolak nanti gue disuapin hukuman mulu. Jadi pasrah mungkin jalan yang terbaik. Gara gara nata buku gue baru tau sekolah ini nyimpen buku yang nggak guna.

Ada buku judulnya 'cara cepat move on' gaul juga nih, ada lagi 'cara bikin dia putus' wah nggak bener nih mengajarkan nggak baik. Tapi dari semua buku yang gue baca ada satu yang aneh 'cara praktek ilmu jampi jampi' buat apa coba. Bayangin ada yang pinjam nih buku terus dipraktekkin, serem ah.

Gue ambil setumpuk buku dimeja gue taruh satu satu dirak, buku terakhir ternyata di rak paling atas. Gue udah jinjit tapi tetep aja nggak sampai. Tanpa gue duga ada yang ambil tuh buku terus ditaruh diatas.

" Lo?" Ternyata gue, pantes hawanya dingin. Rendy toh

" Pake kursi." Sarannya, gue cuman ngangguk.

Gue ambil lagi setumpuk buku di meja, tiba tiba aja Rendy ambil buku buku ditangan gue " Ngapain?"

" Bantu."

" Nggak usah gue bisa sendiri."

" Biar cepet."

" Nggak usah sok baik." Bukanya jawab dai main pergi aja, gue ngikutin dia pergi kemana. Ternyata masih kekeh aja dia nolongin gue, udah nggak papa lah

❣❣❣

Della

Gue mau nggak mau nata buku buku ke rak, yang bikin gue kesel gue kebagian buku buku yang tebel luar biasa. Kamus, cetak, Atlas, sama buku pengetahuan umum. Raknya juga tinggi tinggi. Gue sampai sih tapi berat tau.

Gue ngebut aja biar cepet selesai. Tapi ada aja yang bikin repot, nih buku udah tebel, berat, raknya diatas lagi

" Sial." Kaki gue nggak sampai

" Mana." Lah, ada yang narohin diatas. Dari suaranya kayaknya gue kenal. Gue balik badan, Dean

" Pendek." Eh tadi dia ngatain gue pendek nih?

" Apa lo bilang?" Nih orang mancing emosi

" Lo pendek." Ulang Dean

" Mentang mentang tinggi ngatain orang sembarangan." Gue ngincrit rambut ke belakang gara gara nata buku ini gue berasa mandi keringet.