Satu🌿

9.5K 295 3
                                    

Sejauh apapun kau dengan orang kau kasihi, maka rasa kasih sayang tidak akan pernah hilang meski termakan jarak🍁

Fy_

🧸

Seperti sebuah alunan musik yang selalu membuat semua orang tersenyum, layaknya sebuah hembusan angin yang membuat semua orang menjadi nyaman, dialah Syifa,

Putri Syifa Saraswati, gadis cantik keturunan Inggis-indo yang kini berprofesi sebagai salah satu dosen di Malang dibidang Sastra Arab. Gadis yang selalu memikat perhatian banyak Ikhwan dan berlomba-lomba untuk memilikinya.

Gadis yang terlihat tenang, dan damai dikesehariannya membuat mereka yang melihat seketika selalu ingin tersenyum dalam hidupnya.

Ia juga dosen termuda yang berada disana karena umurnya yang masih 20 tahun namun pengetahuannya yang sangat luar biasa. Dibalik profesinya sebagai dosen ia juga pengusaha butik dan juga resto kuliner yang tersebar diberbagai kota di Indonesia.

"Bu Syifa..tunggu"seru seseorang menghentikan langkah syifa

Syifa membalikkan badannya dan melihat seseorang yang tengah berlari kearahnya

Syifa mengerutkan keningnya

"Assalamualaikum Bu?"ucapnya

"Wa'alaikumsalam"balas syifa

"Anda dipanggil pak Wiranto, katanya sih ibu disuruh keruangannya sekarang"ucapnya lagi

"untuk?"gumamnya sambil menaikkan sebelah alisnya

"Rindu mungkin"godanya sambil menyenggol bahu syifa

"Astagfirullah.."ucapnya seraya menggelengkan kepalanya

"Hehee...bercanda bu! Oya sebaiknya bu syifa segera kesana deh, sepertinya ada yang ingin beliau bicarakan dengan ibu"ucapnya tanang

"Baiklah. Terimakasih"ucapnya singkat

"Sama-sama bu! Kalau begitu saya saya permisi ya bu"

Syifa hanya mengangguk

"Oya bu...awas digodain hihiii"bisik bu maya sebelum ia pergi

Syifa hanya menggeleng kepala

Sedangkan ia malah cekikikan tidak jelas.

🌱

"Assalamu'alaikum!"seru syifa saat memasuki ruang pak Wira

"Wa'alaikumsalam! Masuklah"balasnya namun tangannya masih sibuk dengan beberapa berkas

"Permisi! Anda memanggil saya?"Syifa menundukkan kepalanya sopan

"Iya" ia meletakkan kerjaannya disamping meja

"Duduklah"serunya saat melihat syifa yang masih setia berdiri

Syifa hanya mengangguk sopan, lalu ia-pun duduk didepan sang pemilik yayasan yang memiliki wajah yang bisa membuat para kaum hawa khilaf melihatnya! Wk

"Apa apa ya pak?"ucap syifa sopan

Bukannya menjawab Wira justru meletakkan tangannya sebagai penyangga dagu, dan menatap syifa dengan begitu lekat.

Sedangkan syifa, ia hanya duduk tenang sambil menundukkan kepalanya.

"Semakin hari kamu semakin cantik dan menggemaskan"Ucapnya sambil mengerling sebelah matanya

Syifa hanya memutar bolamatanya malas

Wira bangkit dari duduknya dan berdiri tepat dibelakang Syifa, lalu ia memeluk Syifa dari belakang.

"Mau sampai kapan kamu seformal ini sama abang hmm?"ucapnya masih dengan mengalungkan tangannya dileher syifa dari belakang

"Ck, Lebay" kesalnya

Putra Sandi Wiranto, kakak kandung satu-satunya syifa yang kini menjabat sebagai ketua yayasan di kampus dimana syifa mengajar.

Tidak banyak orang yang mengetahui kalau Wira dan Syifa adalah saudara kandung meski sebenarnya Jika diperhatikan wajah mereka sangat mirip dan Wira juga sudah memiliki keluarga jadi wira tidak tinggal serumah lagi dengan Syifa dan orangtuanya.

"Bodo amat! Pokoknya abang pengen puas-puas peluk kamu. Abang gak bisa jauh dari kamu dek, apalagi kamu bersikap formal begini..belum lagi kita cuma bisa ketemu dikampus dan mengharuskan kita bersikap profesional. Pokoknya abang gak bisa ih"sebalnya sambil memonyongkan bibirnya lucu

"Ck, dasar manja!"

"Heran, kok bisa mbak Anis suka sama orang kek abang" dengus syifa

"Ya karena abang ganteng lah"ucapnya shombong

"Iya ganteng, percis kek ketek kuda"cibir syifa

"Ih kamu ngelucu dek? Hahahha....bisa lawak juga ya kamu dek, Abang kira kamu kayak tembok terus"tawa Wira seketika menggelegar

"Terus aja ngatain"ketus syifa

"Hahaha...maaf deh! Oya Abang sampe lupa mau nyampein sesuatu sama kamu dek"

"Kenapa bang?"

"Jadi gini dek, dikampus cabang kita yang di Bekasi sedang butuh dosen sastra Arab! Soalnya baru aja resign karena sesuatu hal, jadi Abang mau minta apa kamu siap jika dipindahkan ke Bekasi?"ucap Wira serius

"Eumm,, terserah Abang! Selagi itu yang terbaik syifa nurut aja"ucap syifa santai

"Bener nih gak apa-apa"tanya Wira memastikan

"Iya!"

"Yasudah, kalau begitu nanti Abang urus semuanya kamu tinggal berangkat saja ya?"

"Kapan?"

"Lusa. Bisa?"

"Insyaallah"

"Yasudah! Oya Abang juga udah bilang sama umi Abi"

"Mereka setuju?"

"Iyah!"

"Oh! Yaudah"

🌱

Selamat siang!

Alhamdulillah ya Allah, Part satu beres🍂
Tertarik buat lanjut ndak nih?
Aduh maaf ya kalau masih boring. Maklumin aja,,saya masih pemula.
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara Voment cerita ini🐣

Salam manis dariku 🌾
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang