Tiin!
Sebuah mobil berhenti tepat didepan Syifa yang baru saja menutup gerbang rumahnya, hari ini Syifa berniat ingin berangkat menggunakan angkutan umum saja,
Syifa menoleh sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Assalamualaikum!"ucapnya setelah ia membuka kaca mobilnya
"Wa'alaikumsalam"balas Syifa singkat
"Masuk"ucapnya
"Ndak usah! Terimakasih"balas Syifa sambil menunduk
"Masuk"
"Aku ndak-"
"Ada Aulia dibelakang! Masuklah"lanjutnya
Syifa melirik sekilas, dan benar ada adiknya dibelakang tengah menunjukkan deretan giginya yang putih
"Assalamualaikum mbak"ucap Aulia
"Wa'alaikumsalam"ucap syifa sambil tersenyum
Tersenyum? Iya Syifa tersenyum! Kali ini tulus karena memang yang menyapa 'Aulia' (perempuan)
"Ayuk mbak bareng!"ucap Aulia
"Mbak-"ucap syifa menggantung saat melihat 'dia' menatap syifa tajam dan datar. Itu berarti ia tidak menerima penolakan
"Huh! Baiklah"pasrah Syifa dan langsung menaiki mobilnya dan duduk dibelakang bersama Aulia (adiknya)
"Pemaksaan"gumam Syifa setelah ia benar-benar masuk kedalam mobil.
Tentu saja agar ia dengar, toh emang dia selalu memaksa!
Sedangkan dia, tengah menahan senyumnya mendengar cibiran calon makmum-nya itu (insyaallah)"Si mas mah emang pemaksa mbak! Tadi aja aku dipaksa buat berangkat bareng sama dia! Cuma karena apa coba? Biar bisa berangkat bareng sama mbak! Licik banget kan mbak"celoteh Aulia
"Huh! Padahal ini masih terlalu pagi tau mbak! Aku kan masuknya jam 7:15 mbak! Lah ini berangkat jam 6:10"
"Mas ada jam pagi dek"ucapnya
"Ya itukan mas! Aku mah masih lama! Wuuu dasar si mas modus"
"Ini udah siang"ucapnya tak terima sambil memutar bolamatanya malas
Adekknya memang menyebalkan!
"Ih, tuh kan mbak! Ndak mau kalah, pokoknya kalau nanti mbak sudah menikah sama dia, harus banyakin istighfar deh mbak"
"Dekkk-"ucapnya sambil menatap kesal Aulia
Syifa hanya menahan senyumnya!
'menikah? Ya Allah, siapkah aku?'batin Syifa
🍀
Gio menatap kosong hamparan rumput hijau didepannya, fikiran-nya kalut, galau, gamang pokoknya menjadi satu.
Flashback On
Gio mengendarai mobilnya dengan wajah sumringah, sesekali ia juga membetulkan jambulnya, senyumnya tak pernah pudar sepanjang jalan menuju rumah pujaan hatinya.
Namun semuanya kian runtuh seketika saat ia sampai tidak jauh dari rumah Syifa, ia melihat Syifa yang dihampiri sebuah mobil yang ia tebak menawarkan untuk berangkat bersama.
Tak lama Syifa masuk kedalam mobil itu, itu berarti Syifa menerimanya. Dan terlihat Syifa duduk di bagian belakang. Itu sudah pasti yang mengendarai adalah seorang pria.
Gio memukul stir mobilnya keras, perjalanan menuju rumah Syifa tidaklah sebentar, butuh waktu 1 jam! Tapi ? Aaarrrhh
"Sial, gue telat"kesal gio
Flashback Off
"Ya Allah! Apakah ini pertanda bahwa aku harus menyerahkan sekarang! Ya Allah bahkan aku belum berjuang, kenapa sudah mendapatkan rasa sakit seperti ini!"
"Aku memang bukan pria yang baik apalagi Sholeh! tapi apakah aku salah mengharapkan dia yang yang shalihah untuk menjadi makmum ku kelak ya Allah"
Ia mengacak rambutnya frustasi
"Ega benar! Aku harus berubah! Tapi aku tidak ingin niat hijrahku karena dia, aku ingin tulus karena-mu ya Allah"
"Aku percaya! Kalaupun bukan dia jodohku, kau pasti akan memberikan yang lebih baik dari dia"
Gio menundukkan kepalanya sambil meremas rambutnya frustasi.
"Ya Allah ampuni hamba telah berharap kepada makhluk-mu bukan kepadamu, aku salah ya Allah, aku salah"frustasi gio
🍀
Selamat siang!
Eitss.... sedikit ya heheh..
Gpp! Biar makin penasaran hahaha...
Kuy next!Salam manis dariku ✌️
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...