Syifa hendak keluar dari mushola setelah melaksanakan sholat sunah duha, namun tiba-tiba ia papasan dengan Ega dan juga gio yang sepertinya hendak mengambil air wudhu.
Gio terlihat tersenyum malu terlihat dari pipi dan juga telinga gio yang mulai memerah, sedangkan ega? Memalingkan wajahnya saat syifa hampir saja hendak menyapanya. Ega berpaling muka? 'calon suaminya' sendiri.
Tanpa pikir panjang Syifa langsung melewati mereka tanpa kembali menengok. Lalu Syifa mengenakan sepatunya dengan cepat, dan berlalu dari mushola untuk kembali keruangannya,
Tepat pukul 14.00 Syifa keluar dari kelas, saat syifa melewati perpustakaan kampus ia menghentikan langkahnya karena sebuah notif dari ponselnya berbunyi.
Ting!
Mas Indra
Assalamualaikum! Maaf🙏Me
Wa'alaikumsalam! Untuk?Mas Indra
Soal dimushola tadi, aku memalingkan mukaMe
Bukan masalahMas Indra
Mungkin kamu sudah tau alasannyaMe
NdakMas Indra
Bisakah kita bertemu sore ini?Me
NdakMas Indra
Aku akan bawa keponakan-ku 🍂Me
IyaMas Indra
Ditaman depan apartment kamu?Me
BolehMas Indra
Aku tunggu,Calon istriku😘
Syifa tidak membalas,. Ia hanya mengangkat bibirnya tipis mengulas sebuah senyum kecil sambil menggelengkan kepalanya.
*
Ega tersenyum membayangkan betapa manisnya wajah syifa saat menyampaikan materi pagi tadi, ia tahu ini salah! Memandang yang bukan mahram adalah dosa.
Tapi ia sudah mencoba menahan dirinya agar tidak melirik syifa didepan, ia menundukkan wajahnya sepanjang Syifa mengajar.
Namun pandangan saat ia menatap syifa tanpa sengaja melihat ke arah depan membuat kepalanya terus memikirkan gadis datar itu.
Drzzt!
Drzzt!
"Assalamualaikum hallo?"
Wa'alaikumsalam, lagi dimana Lo? Udah balik
"Eits, sorry ga. Gue balik duluan hahah"
Oh yaudah gak apa-apa! Gue kira Lo belum balik nungguin gue gitu.
"Sorry man hahah! Gue ada keperluan nih"
Iya santai, lagian gue cuma mau bilang lo duluan aja! Soalnya gue ada keperluan
"Oh oke oke!"
Yaudah ya! Assalamualaikum
"Wa'alaikumsalam! Hati-hati bro!"
Yo, lo juga
*
Tepat pukul 16.30 Syifa dan Ega sudah berada ditaman depan apartemen Syifa, bersama satu keponakan perempuan Ega. Keyla. Bocah 5 tahun yang saat ini sibuk dengan mainan ayunan ditaman.
Sedangkan Syifa dan Ega duduk di kursi yang cukup panjang dengan mereka duduk dimasing-maisng pojok lain sisi kursi.
"Jadi?"Syifa menaikkan sebelah alisnya namun pandangannya menatap Keyla didepan sana
"Gio mencintai kamu"lirih ega
Syifa mengerutkan keningnya
"Dia benar-benar mencintai kamu syifa, dia mengagumi kamu pertama kali kamu pindah kesini"
"Lalu? Apa yang harus aku lakukan mas?"
"Kamu tidak perlu melakukan apa-apa! Mas hanya memberi kesempatan sama kamu, untuk kembali memantapkan keputusan kamu"
"Maksud kamu mas?"
"Jika kamu ingin memilih gio, aku ikhlas! Aku tahu, gio seperti lebih mampu buat kamu bahagia syif, dia mapan, tampan dan sekarang dia baru kembali dari pesantren yang insyaallah ilmunya cukup terjamin"lirih ega
"Kamu melepaskan aku mas?"
"Tidak! Bukan begitu"balas Ega cepat
"Kamu tidak mencintai aku mas?"
"Mas cinta sama kamu syif, kamu tahu itu. Mas cinta sama kamu sejak lama, tapi mas Ndak tega melihat sahabat mas nanti jika-"
"Mas, dengarkan syifa! Aku Ndak bisa menerima hati lain lagi mas, aku Ndak akan membuka hatiku lagi untuk oranglain!"
"K..kamu mencintai mas syif?"
"Aku akan lebih mencintaimu saat kita halal"balas syifa sambil menunduk malu
"Jadi?"
"Apa?"
"Kamu akan setia dengan ku syif? Pilihan kamu tetap aku"
"Kamu sudah tau jawabannya mas"balas syifa dan berlalu pergi
Ega hanya menatap punggung syifa yang menjauh dengan seulas senyum haru dibibir-nya.
'semoga kau tetap memilih-ku syif'batin Ega
Berbeda dengan Ega yang kini hatinya tengah berbunga-bunga, seseorang yang duduk didalam mobil itu hanya menatap heran sahabatnya yang baru saja membicarakan sesuatu dengan wanita yang dicintainya.
"Apa keperluan yang dia maksud adalah ini?"gumam gio
"Apa yang mereka bicarakan? Dan sejak kapan mereka seakrab itu?"gumam gio lagi
☘️
Selamat siang!
Masih kepo sama kelanjutan-nya!
Hayu atuh next!!!Salam manis dariku ✌️
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...