Tiga puluh tiga🌿

2.1K 101 1
                                    

"Nak bangun sayang hiks..jangan seperti ini"sayup sayup gio mendengar suara yang sangat ia kenali. mama

"Nak hiks...sadar sayang! Jangan buat mama sama papa khawatir hiks.."tangis mama masih menggema disamping brankar rumah sakit

"Sudah ma, dia hanya pingsan karena shock"itu suara Alan. Papa gio

Gio perlahan membuka matanya dan merasa bingung, mengapa dirinya ada diatas brankar rumah sakit, bukankah ia tengah ada didalam pesawat yang akan membawanya ke Singapura.

Ia juga mengerutkan keningnya saat melihat mama dan papanya berada disampingnya. Kenapa ini? Ada apa?

"Ma"lirih gio

Sontak mereka mendongak dan berbinar melihat putranya membuka matanya dan bahkan berbicara kepada mereka.

"Sayang! Masyaallah"mama langsung memeluk gio yang masih berbaring diatas brankar

"Kamu ini bikin Mama sama papa khawatir saja"ucap Alan sambil mengelus rambut putranya

"Ma, ada apa ini? Kenapa gio ada disini?"tanya gio bingung

'apa selama ini aku bermimpi?'batin gio

Mereka sambil tatap

"Kamu lupa sayang?"tanya mama

Gio mengerutkan keningnya

"Kamu jatuh pingsan saat mengetahui Ega kecelakaan"lirih mama

Deg!

"Ega"lirih gio

'Apakah Ega?'batin gio

"Iya nak!"

"Ma,,,,lalu bagaimana keadaan Ega ma, dia baik-baik saja kan ma? dia sehat kan ma? Hanya terluka biasa? Sekarang dia dimana ma? Gio mau ketamu Ega ma? Ma ayo bawa gio ke Ega ma? Ayo ma!"ucap gio buru-buru sambil berusaha bangkit dari barankar meski sudah dicegah oleh Alan (papa)

Ia ingin memastikan kalau sahabat-nya itu baik-baik saja, dan tidak sesuai mimpi.

Gio yang melihat kedua orangtuanya tidak mengucapkan kata apapun semakin panik,

"Ma? Kenapa diam? Ayo ma bawa gio kesana? Gio pengen ketemu Ega ma"kesal gio

"Nak,, anuu...itu..."

Gio beralih menatap papanya yang juga tak berkata apapun

"Pa adaapa? Kenapa semuanya diam? Ayo ma pa bawaa gio ke Ega? Kenapa kalian menghalangi gio?"ucap gio jengah

"Nak, dengar! Kamu pingsan selama 2 hari dan....."lirih mama

"Ma, berapa hari pun gio tak sadarkan diri gio Ndak perduli, yang penting sekarang gio mau ketemu Ega ma, tolong jangan halangi gio, Kenapa sama mama sama papa hmm? Ma? Pa? Ega baik kan? Dia sehat kan? Tidak ada luka parah kan ma pa? Ayo bawa gio kesana! Gio mau lihat keadaan Ega! Ayo ma pa! Ck kalau kalian tidak Mau mengantar gio, gio bisa sendiri"ucap gio keras kepala

"Gio dengarkan mama dulu"

"Ada apa lagi si ma? Kenapa kalian seolah menghalangi gio?"kesal gio

Gio tetap berjalan menuju pintu keluar namun belum sempat keluar ucapan papa membuat gio sesak tak tertahankan.

"Ega meninggal dunia, dan sudah dimakamkan"ucap papa

Deg!

Kaki gio melemas, tak kuat lagi menahan beban tubuhnya, jantungnya yang berdetak lebih kencang membuat dada gio semakin sesak tak berdaya, ia meluruh kelantai dan kembali mengeluarkan air matanya.

Sungguh ini tak diduga, ia sudah sangat bahagia saat selama ini yang ia alami adalah mimpi, namun ternyata ia kembali merasakan sesak yang teramat seperti ini lagi didunia nyata?

"Ya Allah"lirih gio sambil memegang dadanya yang terasa sesak.

Kedua orangtuanya mendekati gio dan merangkul bahu-nya serta menuntunnya berdiri.

"Ma?"

"Iya nak!"

"Lalu Bu Syifa?"

"Alhamdulillah! Dia masih bisa diselamatkan, namun saat ini dia tengah koma"gio memejamkan matanya saat mengetahui kondisi Syifa

Air mata, hanya air mata yang berbica mengenai perasaan gio saat ini. Meski kondisi Syifa tidak seburuk dimimpinya! Tapi tetap saja saat ini syifa masih berada di kondisi antara hidup dan mati.

"Syifa, sadarlah untuk mahasiswa yang mencintaimu ini"lirih gio

☘️

Selamat malam!
Masih mau next? Hayo atuh next, beri   author semangat dong🌿😅

Salam manis dariku ✌️
Fy_

Love You Bu DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang