"Sekian materi dari saya untuk hari ini, jangan lupa tugas dikumpulkan hari ini paling telat pukul 3 sore, saya tunggu tugas kalian di email saya"ucap Arya, sang dosen tampan dan juga mapan yang menjadi idola para kaum hawa dikampusnya mengajar
"Iya pak"Seru mereka
"Itu dosen gak bisa apa ngasih gue kebahagiaan setitik aja, tiap hari tugaaaass mulu, kenyang gue"Gumam salah satu mahasiswa dan sayangnya masih terdengar ditelinga arya
Arya yang hendak melangkahkan kakinya keluar kembali menyusuri seisi kelas dengan tatapan tajamnya mencari sumber suara.
'Ajirrr..kenapa tuh mata pak arya'
'Gio bego, tamat riwayat lo'
'Si gio nyari gara-gara'
'Gue pastiin si gio bakal kena bogem'
'Waw, pacal gue kayaknya mau kena masalah nih'
Yang ditatap malah tak tahu jika dirinyalah yang menjadi bahan perbincangan karena sejak tadi ia menelungkupkan wajahnya diatas meja.
"Wou kucrut bangun lo"Bisik ega (Karib terdekat) Gio
"Ck apaan sih?"kesal gio
"Lo liat kedepan"bisiknya
"Kenapa?"Tanyanya bingung
"Liat aja sendiri, gue gak mau kena masalah bareng lu"
"Ck"dengan malas gio mendongak dan langsung mendapat tatapan tajam dari Arya (Dosen kejamnya)
"Lah ngapain dia ngeliatin gue? Naksir?"bisiknya kepada Ega
Pletak
"Dasar somplak, lo kedengaran ngumpat sama pak arya, kucrut"desis Ega
Gio membulatkan matanya dan menelan salivanya susah payah
Glek!
'mati gue'batinnya
"Gio"panggilnya
"I..iya pak"
"Ikut saya"ucapnya dingin dan langsung meninggalkan ruangan
Setelah Arya pergi, semuanya seketika hening dan....
"HUAAAAAA.....MATI GUE! KENAPA LO PADA GAK BILANG GUE"Teriaknya
"WUUUUUU"bukannya menjawab mereka malam menyoraki Gio
"Lo juga"Gio meninju pelan lengan Ega yang berada disampingnya
"Lah, mana gue tau. Lo sendiri yang cari masalah..udahlah terima aja"
"Gak setia lo"ketusnya dan langsung meninggalkan ruangan
"Dasar bocah"cibir Ega dan menyusul Gio dari belakang
"Lo marah sama gue Gi, jijik sumpah. Tingkah lo kayak cewek tau gak"Ucap Ega yang kini tengah berjalan disamping Gio
Bukannya menimpali ucapan Ega, gio justru memoncongkan bibirnya membuat Ega bergidik jijik.
Plak
"jijik kucrut"ucap Ega setelah berhasil menggeplak bibir Gio
Bukannya marah atau kesal gio malah tetap diam dan terus berjalan
"Badan aja cool, tapi tingkah kayak cewek labil. Ngimpi apa gue punya sahabat kek dia ya allah"Cicit Ega sambil menatap gio yang berjalan cukup jauh didepannya
"Assalamu'alaikum, permisi mas"Seru seseorang menghentikan langkah Ega,
Bukannya menjawab Ega malah ternganga melihat makhluk allah yang begitu indah yang kini berada dihadapannya
"Mas, Permisi"ucapnya lagi
Gadis itu risih karena dipandang begitu dalam oleh laki-laki seperti ini, dalam hatinya ia mengucapkan banyak istighfar dan memohon ampun kepada Allah.
"Mas! Yasudah saya permisi"ucapnya jengah karena gak kunjung mendapat jawaban
"E..eh Astagfirullah! Em..maaf. tadi ada apa?"ucapnya gelagapan dan masih menetralkan detak jantungnya yang entah kenapa berdetak sangat kencang
Gadis itu menghela nafasnya panjang
"Tidak jadi"ucapnya dan hendak pergi
"Eh eh eh.. maaf tadi sa..saya agak-"
"saya mau tanya dimana ruang kepala yayasan dikampus ini?"tanyanya memotong perkataan Ega
"Oh, Mari saya antar"
"Tidak usah, kamu kasih tau saya saja"
"Ah..tidak apa mbak! Soalnya kalau dijelaskan agak ribet"tutur Ega, Weits ini bukan aksi modus Ega ya, Karena memang jika dijelaskan pasti akan ribet
"Baiklah"Ucapnya lalu ia berjalan lebih dulu sedangkan Ega berada dibelakangnya
Ega mempercepat langkahnya agar bisa berjalan berdampingan dengan gadis berhijab itu namun..
"Bisakah jika kamu berjalan dibelakangku saja? Aku tidak ingin kedekatan kita menjadi kesalah fahaman"ucapnya mencegah
"Tapi-"
"Jika tidak mau, saya akan meminta tolong kepada yang lain"
"Eh..jangan dong. b..baiklah saya akan berjalan dibelakangmu"pasrah Ega dan menuruti semua yang diinginkan gadis itu
☘️
Selamat pagi,
Masih setia sama Bu dosen cantik kagak nih hehehe..
Maaf banget kata-kata masih kaku!Salam manis dariku 💐
Fy_
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Bu Dosen
General FictionGadis itu terus mengabaikan pria yang sejak tadi mengganggunya, mengajaknya kenalan, menggodanya bahkan merayunya. hingga gadis itu jengah dan memberikan tatapan yang begitu tajam kepada pria menyebalkan disampingnya itu hingga membuat pria disampin...